Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Walang Sangit Mulai Serang Sawah di Simalungun

Kehadiran binatang kecil berwarna hitam dan bisa terbang yang acapkali disebut dengan Walang Sangit ini sering

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Walang Sangit Mulai Serang Sawah di Simalungun
(SRIPOKU.COM/WAWAN SEFTIAWAN)

Laporan Wartawan Tribun Medan, Akbar

TRIBUNNEWS.COM, SIMALUNGUN - Kehadiran binatang kecil berwarna hitam dan bisa terbang yang acapkali disebut dengan Walang Sangit ini sering "menampakkan" diri saat dua bulan penanaman padi. Hal ini dikatakan Kepala Dinas Pertanian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Simalungun, Posman Purba. "Saat dua bulan, tanaman padi sudah muncul malai (jumlah butir yang banyak) dan itu sangat disukai walang sangit,"katanya, Senin (26/8/2013).

Ia menyatakan walang sangit memang acapkali "menampakkan" diri saat Malai Padi  sudah mulai muncul. "Walang sangit suka dengan malai padi, mungkin menurut walang sangit itu manis dan merupakan makanan mereka. Makanya saat musim itu pula disemua tempat yang ada penanaman padi, setiap dua bulan setelah penanaman pasti walang sangit "menampakkan" diri,"ujarnya.

Jadi, kata orang nomor satu di Dinas Pertanian Pemkab Simalungun, pihak UPT dari masing-masing kecamatan dan pengamat hama sudah melihat langsung. "Pengamat hama sedang mengidentifikasi. Hal itu dilakukan karena bukan hanya walang sangit saja yang "menampakkan" diri saat malai padi mulai muncul melainkan wereng coklat juga,"katanya.

Kalau ternyata di masa dua bulan penanaman padi membuat kedua serangga itu terlalu banyak dan meresahkan masyarakat, maka pihak Dinas Pertanian Pemkab Simalungun akan membasmi kedua serangga tersebut dengan racun hama. "Stok racun hama kita masih aman untuk menghilangkan kedua serangga tersebut,"ujarnya. Sampai saat ini, kata Posman, masih daerah Sidamanik dan Kecamatan Bangun yang hiasi walang sangit.

Sementara itu, Staff Dinas Pertanian Pemkab Simalungun Hotber Sagala mengatakan setelah pihaknya melakukan identifikasi dilapangan, serangga yang hinggap pada tanaman padi dan sudah sampai kerumah-rumah warga maupun hinggap di lampu merupakan serangga kepinding tanah yang dapat mengisap cairan pada pelepah daun padi dan tidak menjadi hama utama padi. "Untuk hama tersebut masih bisa dikendalikan,"katanya.

Sementara itu, Kadis Pertanian Kota Pematangsiantar Robert Pangaribuan mengatakan kehadiran walang sangit ini memang selalu hadir dan menjadi pemandangan di sebuah desa atau tempat yang didekatnya ada tanaman sawit. "Setiap dua bulan penanaman atau saat tanaman padi mulai berbuah, walang sangit pasti ada,"katanya.

Berita Rekomendasi
Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas