Jika Masih Berkonflik, Keraton Solo Tak akan Diberi Dana Hibah Provinsi
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah tidak akan mengucurkan dana hibah bantuan untuk Keraton Kasunanan Surakarta
Laporan Wartawan Tribun Jogja, Ade Rizal Avianto
TRIBUNNEWS.COM – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah tidak akan mengucurkan dana hibah bantuan untuk Keraton Kasunanan Surakarta, jika konflik yang terjadi di lingkungan keluarga ningrat itu belum selesai. Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo tidak ingin pengucuran dana ke Keraton salah sasaran, karena belum ada kejelasan mengenai siapa yang memimpin pengelolaan keraton saat ini.
Menurut dia, kondisi saat ini sangat rawan terjadi penyelewengan dan penyalahgunaan dana. "Konfliknya diselesaikan dulu, tunjukkan kepada pemerintah mana pemimpin yang sah, sehingga dalam penyaluran bantuan alamatnya benar. Jangan sampai justru terjadi missleading dan menjadi temuan BPK," katanya kepada wartawan di sela-sela kunjungannya ke Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Selasa (27/08/2013).
Mengenai penyelesaian konflik internal kerabat keraton, dirinya menekankan, Pemerintah Provinsi tidak akan turut campur dalam permasalahan itu. Dirinya meminta masalah tersebut bisa diselesaikan secara internal oleh kerabat keraton sesuai dengan paugeran yang berlaku.
"Keraton ini kan pusat budaya. Ini seharusnya bisa menjadi tantangan bagi kerabat keraton, apakah mereka bisa menyelesaikan masalah ini? Jangan sampai keributan-keributan ini justru menciderai keraton sebagai pusat budaya," urainya.
Jika masalah ini tak kunjung usai, pihaknya memiliki opsi penyaluran dana hibah dari Pemprov yang lebih aman dari kemungkinan terjadinya penyelewengan. "Dana dari provinsi kan katanya untuk gaji abdi dalem. Kalau begitu ya setiap abdi dalem masing-masing dibikinkan rekening sendiri-sendiri, gajinya ditransfer langsung," ujarnya.
Sementara Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo siap memediasi pertemuan kedua pihak yang bertikai dalam konflik keraton. Pemerintah Kota (Pemkot) Solo siap menjadi mediator dengan syarat permasalahan tersebut diselesaikan secara internal dengan mediasi Pemkot Solo tanpa melibatkan pihak-pihak dari luar keraton dan Pemkot Solo. "Kami siap jadi mediator, tapi jangan libatkan orang luar," tegasnya.
Dirinya meminta, dari pihak manapun untuk tidak mengundang kelompok-kelompok tertentu yang bisa mengundang friksi. "Jangan undang orang dari luar, kalau kemarin ngundangnya Satpol PP justru malah bener. Intinya yang dulu sudah disepakati ditindaklanjuti lah," katanya.
Dirinya meminta kedua belah pihak untuk menenangkan diri dulu sehingga suasana menjadi lebih kondusif. Pria yang akrab disapa Rudy itu juga meminta agar anggota perguruan silat yang disebutnya sebagai pihak luar itu untuk meninggalkan lingkungan keraton. Dirinya juga meminta kepada pihak warga Baluwarti dan sekitarnya bisa menahan diri. "Aparat juga harus netral dalam hal ini," ujarnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.