Kalah Telak di Quick Count, Bambang DH: Saya Merasakan Kesenyapan
Calon gubernur (cagub) Jatim yang diusung PDI Perjuangan, Bambang Dwi Hartono, menanggapi santai hasil quick count
Laporan Wartawan Surya, Imam Hidayat
TRIBUNNEWS.COM - Calon gubernur (cagub) Jatim yang diusung PDI Perjuangan, Bambang Dwi Hartono, menanggapi santai hasil quick count sejumlah lembaga survei yang mengunggulkan pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf dalam pilgub Jatim, 29 Agustus 2013. Bambang DH mengakui, kesiapan calon incumbent itu tak sebanding dengan waktu tiga bulan persiapannya.
“Perhitungan hasil lembaga survei silakan saja. Tapi kami masih menunggu hasil perhitungan manual yang dilakukan KPU, baru kemudian melakukan evaluasi-evaluasi,” ujarnya.
Bambang DH menanggapi hasil pilkada Jatim versi quick count ini di kantor DPD PDIP Jatim, Kamis (29/8/2013). Ia didampingi Ketua DPD PDIP Jatim Sirmadji, fungsionaris PDIP Jatim, dan sejumlah anggota DPR RI asal Jatim.
“Saya berterima kasih terhadap para pendukung saya, dan kepercayaan pimpinan yang menunjuk saya untuk maju pilgub. Mudah-mudahan hasil ini lebih baik. Karena ada pengalaman pilgub 2008 lalu,” katanya.
Bambang menuding kemenangan pasangan incumbent ini juga disebabkan operasi senyap yang dilakukan. “Saya melihat, kesenyapan itu sangat terasa sekali. Dan situasi ini menguntungkan incumbent,” katanya.
Ia menceritakan, dari hasil terjun ke lapangan, dirinya melihat banyak masyarakat yang belum tahu gelaran pilgub Jatim. “Jika ada warga yang tahu, dia tidak tahu tanggal berapa pilkada itu digelar. Masyarakat juga banyak yang tidak tahu kandidat-kandidat lainnya,” ujar dia.
Bambang menyatakan, jika hasil perhitungan manual KPU Jatim menyebut dirinya tak menang dalam pilgub ini, dia tak kecewa, meski sebelumnya melepaskan jabatannya sebagai wakil wali kota Surabaya. Tetapi, tujuan utama dari pilgub ini bagi PDIP adalah pelaksanaan pileg dan pilpres 2014 mendatang. “Saya ini kader. Tidak mengedepankan posisi, tetapi menjalankan misi,” terang dia.
Ketua DPD PDIP Jatim Sirmadji menambahkan, pihaknya tetap akan berpegangan terhadap aturan normatif. Yakni menunggu hasil perhitungan manual KPU Jatim.
“Quick count merupakan acuan. Tapi kami menunggu hasil perhitungan manual KPU,” ujar dia.
Karena itu, pihaknya belum bisa mengambil langkah-langkah pasca pelaksanaan pencoblosan tersebut. Meskipun diakuinya, pihaknya mendapatkan banyak laporan dari para saksi dan warga di lapangan terkait pelaksanaan penyoblosan pilgub Jatim tersebut.
“Saya juga mendapatkan laporan-laporan, tetapi itu masih sebatas sms. Kami masih menunggu dokumennya. Baru nanti akan kita verifikasi dulu. Karena ini menyangkut publik. Biar tidak bikin gaduh,” katanya.
Beberapa laporan yang masuk tersebut di antaranya, seperti pengusiran saksi-saksi dari pasangan Bambang DH-Said Abdullah, karena menggunakan baju kotak-kotak ala Jokowi.