Gajah Liar Mengamuk, Pemkab OKU Selatan Bingung
Hingga kini Pemerintah Kabupaten OKU Selatan belum menemukan solusi terkait adanya serangan beberapa ekor gajah
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, MUARADUA - Hingga kini Pemerintah Kabupaten OKU Selatan belum menemukan solusi terkait adanya serangan beberapa ekor gajah liar di Talang Gubar Dusun Pintaan, Desa Telanai Banding Agung dua hari silam. Mereka tidak bisa membasmi gajah itu dikarenakan gajah termasuk satwa langka.
Sekretaris Daerah Pemkab OKU Selatan, Iskandar, mengatakan serangan gajah liar itu terjadi secara musiman. Mereka akan keluar dari hutan lindung untuk mendatangi pemukiman warga.
"Bisa jadi juga, di hutan yang mereka tempati, sudah tidak ada lagi makanan yang bisa dikonsumsi. Begitu tahu ada makanan di sekitar kediaman mereka, para gajah ini pun lamgsung keluar dari sarangnya," kata Iskandar, Senin (2/9/2013).
Iskandar menilai, langkah untuk membasmi para gajah itu sangat tidak mungkin diambil. Pasalnya, gajah termasuk hewan langka yang dilindungi pemerintah. Jika dimusnahkan, akan semakin sedikit popularitas gajah di dunia, termasuk di OKU Selatan. Lagi pula, gajah bukan sejenis hama perkebunan dan pertanian seperti babi atau pun tikus.
"Kita masih mencari solusi terbaik mengatasi masalah ini. Entah itu memindahkan pemukiman warga yang terlalu dekat dengan hutan lindung atau memindahkan satwa di dalam hutan lindung ke suatu tempat yang aman, seluruhnya masih akan kita bahas," ujar Iskandar.
Seperti diketahui, tiga ekor gajah liar baru saja merusak hasil panen petani di Talang Gubar Dusun Pintaan Desa Telanai Banding Agung. Panen berupa sawit, jahe, dan pisang yang siap panen menjadi gagal panen karena dirusak dan dimakan gajah liar ini.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.