Ibunda Fahmi: Yang Dicari Polisi, Kenapa Anak Saya Ditembak?
Selama kerja di Bali, Fahmi kerap membantu keluarga. Terlebih sudah lama Sehun hidup menjanda
Laporan Wartawan Surya, Faiq Nuraini
TRIBUNNEWS.COM, MOJOKERTO - Korban salah sasaran penembak misterius, Fahmi (25), sudah lama merantau keluar dari kampung halamannya. Setelah lulus SMA, Fahmi merantau ke Bali.
Selama ini, anak kedua dari tiga bersaudara menjadi satpam di hotel ternama di Bali. Lebaran kemarin, Fahmi pulang ke Mojokerto untuk menemui ibunya, Sehun, yang sudah lama bercerai dengan suaminya.
Dalam waktu dekat ini Fahmi berkesempatan mengikuti pendidikan lanjut untuk anggota satpam di Diklat Polri, Watu Kosek, Mojokerto.
"Adik saya dulu memang mengimpikan menjadi body guard," kata kakak perempuan Fahmi yang menunggu di ruang bedah RSUD Mojosari, Senin(2/9/2013).
Sehun, ibunda Fahmi, mengaku prihatin terhadap kondisi yang dialami putranya. Fahmi yang dikenal pekerja keras memang selalu dekat dengan keluarga.
"Anak saya hanya ketiban awu anget (tertimpa abu hangat). Mengapa yang dicari polisi, anak saya yang kena tembak?" ucap Sehun.
Selama kerja di Bali, Fahmi kerap membantu keluarga. Terlebih sudah lama Sehun hidup menjanda.
"Kami tinggal di rumah kontrakan bekas ditinggali polisi. Setahun biaya kontrak Rp 3 juta," kata Sehun.
Sehun bersama dua anaknya tinggal di rumah kontrakan itu. Sebelumnya, mereka tinggal di rumah sendiri di Jl Niaga, Sawahan, Mojosari, Kabupaten Mojokerto.
"Lha kok begitu nempati rumah bekas polisi, kami didatangi tamu bersenjata api," ungkap Sehun.
Salim, paman korban menuturkan penembakan misterius yang melukai keponakannya itu membuat dia tak habir pikir.
"Salah apa keponakan saya. Kami minta semua diusut tuntas," kata Salim.
Postur tubuh Fahmi kebetulan mirip dengan anggota polisi bernama Fadli.
Sebelumnya, anggota polisi kembali jadi target kawanan penembak misterius. Kali ini adalah Brigadir Fadli, anggota Polres Mojokerto Kota, yang bertugas di bagian tahti (tahanan dan barang Bukti). Namun pelaku salah sasaran dan justru menembak Fahmi (25), anggota satpam, yang tinggal di bekas rumah kontrakan Fadli, Dusun Ketok, Desa Tunggalpager, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto.
Fahmi mengalami luka serius di bagian lengan kiri dan punggung akibat tembakan yang dilepaskan pelaku, sekitar pukul 03.30 WIB, Senin (2/9/2013).
Sebelum penembakan, Fahmi bersama dua rekannya tengah asyik menyaksikan pertandingan sepak bola di televisi.
Fadli yang dimaksud pelaku adalah Fadli adalah anggota polisi yang pernah bertugas di Aceh. Kemudian Fadli menjadi anggota Reskrim di Polsek Trawas, Kabupaten Mojokerto.
Setelah bertugas di Resmob Polda Jatim, ia kini menjadi anggota Sabhara Polresta Mojokerto sebagai penjaga tahanan dan barang bukti.