Dua Orang Pemuda Dikeroyok Suporter Sepakbola
Kerusuhan yang terjadi saat laga Persis Solo kontra PSS Sleman, di Stadion Manahan, Solo, ternyata berbuntut panjang
TRIBUNNEWS.COM, KLATEN - Kerusuhan yang terjadi saat laga Persis Solo kontra PSS Sleman, di Stadion Manahan, Solo, ternyata berbuntut panjang.
Termutakhir, dua orang pemuda dikeroyok massa suporter sepakbola, di Dukuh Koplak, Desa Kebodalem Kidul, Kecamatan Prambanan, tepan di depan Candi Prambanan, sekita pukul 19.30 WIB, Rabu (4/9/2013).
Selain di hajar, motor yang mereka gunakan juga dibakar hingga habis. Kedua korban bernama Joko Triwahyono (24) dan Agus Sutrisno (21), yang merupakan Desa Sidowayah, Kecamatan Polanharjo.
"Mereka berdua, dikejar massa yang mengenakan baju suporter dari arah Yogyakarta. Sampai di tempat kejadian, mereka tertangkap langsung dilucuti pakaiannya dan dihajar. Yang satu sempat lari, kemudian yang satunya di amankan ke pos polisi. Salah satunya menggunakan jaket merah," ujar Tanto (26), warga dukuh yang menyaksikan kejadian tersebut, Rabu.
Sepeda motor berpelat nomor polisi AD 5783 V yang ditinggalkan kedua korban, tidak terhindar dari amukan suporter bola tersebut. Motor itu, lantas dirusak dengan menggunakan batu, pot bunga, dan tongkat yang mereka bawa.
"Jok kemudian dibuka dan bagian tangki disulut api," tambah Tanto.
Kejadian itu, berawal ketika Joko mengajak Agus untuk menemui temannya di Prambanan. Namun dalam perjalanan, Joko yang mengenakan jaket merah bertemu dengan suporter bola dan dikira sebagai suporter bola.
Mereka, lantas dikejar ratusan massa yang menggunakan baju suporter bola. Keduanya akhirnya dapat dihentikan di depan Candi Prambanan. Baju Joko dilucuti kemudian dihajar, namun Agus sempat melarikan diri.
Petugas pos Polisi Prambanan, yang melihat kejadian tersebut kemudian mengamankan korban dari amukan suporter bola. Namun, amarah suporter dilampiaskan kepada motor korban yang ditinggalkan di lokasi.
Joko mengaku dirinya tidak melawan saat dipukuli banyak orang. Dia bahkan sempat berteriak kalau dirinya bukan suporter salah satu klub bola.
"Jaket yang saya kenakan memang berwarna merah. Namun bukan pendukung Pasoepati. Saya dipukul dan ditendang. Kepala saya dipukul pakai kunci letter T hingga berdarah. Teman saya (Agus) tidak apa-apa," tuturnya.
Pihak Polres Klaten kemudian melakukan olah TKP. Kedua korban dimintai keterangan di Mapolsek Prambanan. Selain menyita bangkai sepeda motor korban, polisi juga mengamankan jaket warna merah.
Namun pihak polres Klaten belum memberikan keterangan terkait kejadian tersebut. "Jangan saya. Besok saja sama Pak Kapolres langsung," kata Kasatreskrim Polres Klaten, AKP Danu Pamungkas saat memimpin olah TKP. (oda)