Tahu Tempe Masih Sulit Ditemukan di Cirebon
Lapak yang biasa digunakan untuk berjualan tahu dan tempe pun dibiarkan kosong
Editor: Dewi Agustina
Tribun Jogja/Obed Doni
Pengrajin tempe di Karanganom, Klaten Utara, sedang mengolah kedelai untuk dijadikan tempe buntel. Meski tercekik akibat harga bahan dasar yang melonjak, mereka terus berusaha melakukan produksi.
TRIBUNNEWS.COM, CIREBON - Hingga Selasa (10/9/2013), tahu dan tempe masih sulit ditemukan di sejumlah pasar di Kota Cirebon. Lapak yang biasa digunakan untuk berjualan tahu dan tempe pun dibiarkan kosong.
"Masih belum jualan karena akan mogok tiga hari. Paling nanti kembali berjualan Kamis (12/9)," ujar pedagang sayur di Pasar Pagi Kota Cirebon, Ani.
Berbeda dengan hari pertama mogok, hari kedua ini tak banyak warga yang menanyakan tahu dan tempe di Pasar Pagi. Hal ini diduga karena warga sudah hafal jika pedagang tahu dan tempe mogok jualan selama tiga hari berturut-turut, Senin (9/9/2013) hingga Rabu (11/9/2013).
Pedagang dan perajin tahu dan tempe di Indonesia serentak mogok tiga hari sebagai bentuk protes atas mahalnya harga kedelai.
Berita Rekomendasi