Beli Tanah untuk Bikin Batu Bata Malah Menemukan Mortir Aktif
Sebuah senjata peledak dengan hulu ledak tinggi ditemukan warga Dusun Watu Umpak, Desa Kepuh Pandak, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto,
Editor: Yulis Sulistyawan
Laporan Wartawan Surya, Nuraini Faiq
TRIBUNNEWS.COM, MOJOKERTO - Sebuah senjata peledak dengan hulu ledak tinggi ditemukan warga Dusun Watu Umpak, Desa Kepuh Pandak, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto, Kamis (12/9/2013). Penemuan mortir yang masih aktif ini mengggerkan warga Kutoanyar dan sekitarnya. Apalagi tersiar kabar bahwa mereka menemukan bom aktif.
Sebuah senjata yang berpotensi meledak ini diketahui memiliki panjang sekitar setengah meter. Saat diukur petugas, panjangnya 49 cm dan berdiameter 10 cm.
Adalah Wariono (50) warga setempat yang kali pertama menemukan barang mencurigakan tersebut.
"Bom (mortir) itu katut (terbawa) di truk. Saat dibongkar di rumah ada bomnya. Saya membeli tanah untuk bahan batu bata. Saya beli di Karangdiyeng bekas galian C," kata Wariono kepada petugas.
Karena warga ramai-ramai menyangka bom, Kapolsek Kutorejo AKP Abdul Manaf bersama petugas Polres Mojokerto, Kasubag Humas Polres Mojokerto AKP Lilik Achiril Ekawati, cepat-cepat ke lokasi penemuan senjata peledak berbentuk lonjong tersebut. Petugas pun melakukan indentifikasi atas mortir tersebut.
Diduga kuat, mortir ini adalah peninggalan saat terjadi perang dunia II atau saat agresi militer di zaman Belanda. "Tapi kami tak mau gegabah dan harus dijinakkan mortir tersebut. Dan tidak boleh main-main, harus ahli penjinak peledak," kata Manaf.