Samson Cilik Tarik Mobil 1,5 Ton di Haornas Sidoarjo
“Alhamdulillah saya bisa menyelesaikan tarikan sepanjang 25 m,” tutur Anto dengan mengusap peluh keringat di dahinya.
“Alhamdulillah saya bisa menyelesaikan tarikan sepanjang 25 m,” tutur Anto dengan mengusap peluh keringat di dahinya.
Jhon Subianto sekaligus pelatih karate Anto, memiliki keinginan untuk mengembangkan kelebihan yang dimiliki anaknya itu. Kelebihan yang dimilik Anto itu diakui terlihat sejak masih kecil.
Tatkala usia Anto 4 tahun, ia kerap menggigit piring dan diangkatnya menjauh dari meja.
“Setelah beberapa lama, piring itu dikembalikan ke meja dengan gigitan. Ya saya biarkan saja karena dia masih kecil dan itu adalah hobinya,” terangnya.
Memasuki usia 7 tahun, Anto mulai dilatih karate bersama teman-teman sebayanya di kampung. Latihan dilakukan di halaman SDN Gedang II karena lokasinya cukup luas.
Dalam latihan karate, Jhon Subianto selalu menekankan kepada anak didiknya yakni pernapasan disertai zikir. Dengan menyebut Asma Allah, muncul keyakinan bahwa akan ada kekuatan yang tidak bisa dikalahkan.
Di usia delapan tahun, ilmu bela diri Anto mulai berkembang. Ia memiliki kekuatan lebih dibandingkan teman-temannya. Karena punya kebiasaan menggigit piring sambil berjalan, Jhon akhirnya menyuruh anaknya belajar menarik motor gede.
“Motor itu ditumpangi oleh lima orang dewasa. Alhamdulillah anak saya berhasil,” kata Jhon.
Jhon berharap, keinginan anaknya itu bisa masuk dalam Museum Rekor Indonesia (MURI) menjadi kenyataan.
“Kami sangat berharap supaya anak saya bisa masuk ke dalam MURI terkait dengan keahlian yang dimilikinya,” paparnya.
Bupati Sidoarjo Saiful Ilah, mengungkapkan Pemkab Sidoarjo dengan senang hati mendukung prestasi anak Sidoarjo.
“Saya bangga jika ada anak asli Sidoarjo yang memiliki kemampuan seperti itu. Tentunya pemerintah sangat mendukung anak tersebut untuk lebih maju lagi,” tukasnya.