Adhie Massardi: Pilgub Jatim Sarat Kecurangan karena Jadi Benteng Terakhir Demokrat
Adhie Massardi menilai, dugaan penggunaan dana APBD Jawa Timur senilai Rp 5 triliun untuk kepentingan Soekarwo, patut ditelisik.
Penulis: Bahri Kurniawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com Bahri Kurniawan dan Albert Joko
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Inisiator Gerakan Masyarakat Sipil untuk Pemilu, Adhie Massardi, menilai dugaan penggunaan dana APBD Jawa Timur senilai Rp 5 triliun untuk kepentingan calon gubernur petahana Soekarwo, patut ditelisik.
Mantan juru bicara Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid itu, juga mengapresiasi positif langkah Khofifah-Herman S Sumawiredja, mengungkap bukti penggelembungan dana hibah dan bantuan sosial untuk kepentingan Soekarwo dalam Pilgub Jatim.
"Kasus penggelembungan dana hibah ini, masuk koridor pidana politik yang sangat serius. Kenapa begitu? Gampangnya APBD digelontorkan karena di sana ada 22 anggota legislatif Demokrat, tentu saja menyetujui APBD itu," kata Adhie, Senin (23/9/2013).
"Saya kira setelah secara spektakuler MK memutuskan pemilu ulang di Sumatera Selatan, karena menggunakan doping (penggunaan dana ABPD untuk bansos) yang sama, ini jadi pelajaran. Tak cukup pemilu ulang saja, tapi harus didiskualifikasi," tegasnya.
Adhie menduga, banyak kecurangan dalam Pilgub Jatim. Pasalnya, Jatim merupakan basis terakhir Demokrat di Jawa. "Ini karena di Banten kalah, DKI kalah, Jawa Barat kalah, dan Jawa Tengah kalah. Pak De Karwo ini kan petinggi Demokrat," jelasnya.