Penumpang: Lion Air Sudah Tahu AC Pesawatnya Rusak Sebelum Take Off
Maskapai Lion Air disinyalir sudah mengetahui mesin pendingin ruangan (AC) pesawatnya rusak, sebelum tinggal landas.
Laporan Wartawan Tribun Manado Rine Araro
TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Maskapai Lion Air disinyalir sudah mengetahui mesin pendingin ruangan (AC) pesawatnya rusak, sebelum tinggal landas di Bandara Sam Ratulangi, Kota Manado, Senin (30/9/2013).
Pasalnya, pesawat dengan nomor penerbangan JT 0775 dari Manado-Jakarta, mengalami keterlambatan penerbangan sebelum akhirnya take off meski AC rusak. Alhasil, ratusan penumpang penerbangan itu sempat melakukan aksi membuka pintu darurat.
Itu diungkapkan satu penumpang bernama Supriadi Narno, Ketua Umum Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia. Ia menuturkan, pesawat itu sebenarnya akan berangkat pada pukul 10.00 WITA.
Karena itu, penumpang akan masuk pesawat pada pukul 09.30 WITA. Namun, tak lama kemudian, ada pengumuman dari pihak maskapai penerbangannya bakal terlambat lantaran ada masalah teknis.
"Kami terus menunggu, dan akhirnya dipersilahkan masuk pada pukul 10.15 wita," cerita Narno.
Saat memasuki pesawat, kata Narno, kabin hanya diterangi oleh lampu kecil. Para penumpang, langsung disuruh untuk duduk di tempatnya masing-masing. Menurutnya, mereka diberitahukan oleh kru bahwa pesawat sedang melakukan pengisian bahan bakar.
"Pintu semua sudah ditutup dan tidak ada penerangan seperti biasanya sebelum take offf," tutur Narno.
Setelah 45 menit menunggu di kabin pesawat yang tanpa penerangan dan AC, penumpang mulai gelisah. "Tidak ada informasi dari kru pesawat tentang rusaknya AC, dan lampu yang tidak menyala. pramugari hanya membagikan tisu kepada penumpang," ungkapnya.
"Karena tidak tahan sudah panas, penumpang mulai berdiri dari tempat duduk. Ada yang bergerak maju menuju ruang pilot," jelas Narno.
Berselang 15 menit, pesawat mulai mengambil ancang-ancang lepas landas, dan penumpang disuruh untuk kembali duduk ke tempat semula. Pesawat mulai bergerak ke landasan pacu, dan para penumpang masih dalam kondisi berdiri, begitu juga dengan para pramugri.
"Penumpang sudah panik, ada yang sudah ambil barang-barang di kabin atas. Suhu dalam kabin semakin panas, akhirnya penumpang ramai-ramai membuka jendela darurat yang berada di bagian kiri belakang," terangnya.
Narno menuturkan, seorang nenek yang berada satu barisan di depan jendela darurat tersebut langsung merasa lega karena ada angin yang masuk. Begitu juga dengan beberapa bayi yang ada di dalam kabin.
"Ada negosiasi antara pilot dan petugas bandara, akhirnya pesawat mundur kembali dan penumpang dipersilahkan keluar melalui garbate," ucapnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.