Jenazah Warga yang Ditembak Polisi Diotopsi Ulang
Jenazah Atep (17), seorang korban bentrokan antara warga dan polisi di Sarolangun, diotopsi ulang.
TRIBUNNEWS.COM, JAMBI - Jenazah Atep (17), seorang korban bentrokan antara warga dan aparat kepolisian di Desa Desa Temenggung, Kecamatan Limun, Sarolangun kemarin, Rabu (2/10/2013) pagi, dibawa ke Rumah Sakit Simpang Bukit untuk diotopsi ulang.
Sementara satu korban tewas lain, Marto Hutagalung langsung dibawa ke rumah duka di Kota Jambi. Penjelasan ini disampaikan Letda Amru, Komandan Unit Intelejen Kodim 0420 Sarolangun-Bangko.
Amru pun menjelaskan, sejauh ini kondisi di bekas lokasi bentrokan berangsur-angsur telah kembali normal. Hal itu dipicu pelepasan tiga penambang liar yang sebelumnya ditangkap dalam operasi PETI Siginjai 2013, Senin lalu.
"Wilayah Limun masih dalam penjagaan," kata Amru. Penjagaan itu akan terus dilakukan hingga dipastikan kondisi telah benar-benar aman.
Diberitakan sebelumnya, bentrokan tesebut terjadi pukul 16.00 kemarin, saat tim gabungan Brimob, Polres Sarolangun, dan TNI menggelar Operasi PETI Siginjai 2013.
Tim menuju Dusun Mengkadai untuk merazia aktivitas tambang emas liar menggunakan mesin di sekitar Sungai Batangasai. Dalam peristiwa itu, aparat menangkap tiga penambang dan memasukkan mereka ke dalam sebuah mobil.
Satu warga bernama Sapni Saidi (31) melarikan diri, dan terjatuh ke jurang hingga tewas. Tidak terima melihat temannya tewas dan ditangkap, masyarakat marah. Mereka berdatangan dan melempari aparat dengan batu, serta memukuli aparat dengan senjata tajam. Sedangkan aparat menembakkan gas air mata untuk meredam keadaan.
Dalam insiden ini, Asep terkena tembakan aparat dari hidung tembus ke belakang kepala. Kondisi itu semakin memancing kemarahan warga. Mereka mengejar mobil tersebut, dan membakar seorang polisi di dalamnya bernama Briptu Misto Hutagalung. Misto tewas di tempat.
Memanasnya situasi membuat aparat mundur hingga ke Kantor Polsek Limun. Demi meredam situasi, Komandan Rayon Militer Kapten Zulkarnae meminta polisi untuk melepas warga yang sempat ditahan. Sekitar pukul 18.30, warga membawa pulang rekan mereka yang ditahan.