RSUD Bantul Siapkan Fasilitas Khusus Tampung Caleg Stres
RSUD Penembahan Senopati Bantul, siap memberikan pelayanan medis terhadap caleg yang mengalami gejala stres.
Laporan Reporter Tribun Jogja M Nur Huda
TRIBUNNEWS.COM, BANTUL - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Penembahan Senopati Bantul, siap memberikan pelayanan bimbingan konseling maupun medis terhadap calon legislatif (caleg) yang mengalami gejala stres akibat keras berpikir.
Kepala Bidang Pelayanan Medis RSUD P Senopati Bantul Atthobarri mengungkapkan, pihaknya sudah membuka pelayanan konseling bila ada caleg yang merasa memiliki gejala stres tingkat ringan.
Kemudian untuk stres tingkat sedang hingga berat, telah bekerjasama dengan Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Puri Nirmala Yogyakarta maupun RSJ Grhasia.
"Kami siap melayani pasien stres baik untuk masyarakat umum maupun caleg sekalipun dengan dibukanya dua poli jiwa dan psikologi tujuh hari kerja," kata Atthobarri atau akrab dipanggil dokter Otok, Rabu (2/10/2013).
Ia mengatakan, khusus untuk poli jiwa, ditangani secara khusus oleh psikiater. Pelayanan dibuka selama tujuh hari penuh, yakni hari Senin hingga Sabtu mulai pagi hingga siang.
Kemudian khusus untuk poli psikologi, praktek tujuh hari dengan tenaga psikolog dari perguruan tinggi Mercu Buana.
Meskipun demikian, layanan penanganan pasien poli jiwa RSUD Panembahan Senopati Bantul sementara belum terdukung oleh sarana rawat inap untuk pasien stres sedang dan berat.
"Kami sudah kerjasama degan dua rumah sakit tersebut. Jadi siap sewaktu-waktu merujuk pasien stres sedang dan berat," tambah Otok.
Menurut Otok, gejala stres dapat melanda siapa saja tanpa memandang profesi dan pekerjaan. Tak terkecuali juga caleg yang berpikir keras mengatur strategi pemenangan. Tingkat ketegangan fisik mapun psikis juga bisa dipengaruhi beban sosial maupun ekonomi.
Beberapa gejala awal stres ringan dapat dikenali masyarakat, khususnya para Caleg, salah satunya mudah capek, sakit kepala, nyeri otot, dan mudah emosi. Begitupula, karena stress juga mempengaruhi proses berpikir, maka tak heran juga gejala awalnya menjadi pelupa. (had)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.