Caleg di Malang Raya Ramai-ramai Datangi Dukun
Meski Pemilu baru dihelat tahun depan, calon anggota legislatif (caleg) sudah kasak-kusuk mencari cara untuk menang.
TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Meski Pemilu baru dihelat tahun depan, calon anggota legislatif (caleg) sudah kasak-kusuk mencari cara untuk menang sejak tahun 2013 ini.
Mereka ramai-ramai mencari jurus ampuh untuk memenangkan banyak suara pemilih. Mulai dari menyebar baliho, hingga menemui rakyat secara langsung.
Namun, tak jarang para caleg yang mendatangi paranormal alias dukun, sebagai jalan pintas untuk menarik simpati rakyat. Hal tersebut banyak terjadi di wilayah Malang Raya (Kabupaten Malang, Kota Malang dan Kota Batu), Jawa Timur.
Berdasarkan penelusuran, banyak paranormal yang sudah didatangi para caleg, baik dari wilayah Malang maupun di luar Malang. Namun, juga banyak paranormal yang menawarkan jasanya kepada para caleg.
"Sejak saya resmi jadi caleg, langsung mendapat tawaran dari seorang paranormal. Siap menjamin menang, asal ada uang jaminan senilai Rp 40 juta. Uang itu katanya untuk biaya peralatan atau sesajen dalam proses ritual," cerita Cahyono, salah satu caleg DPRD Kabupaten Malang, dari Partai Demokrat, kepada Kompas.com, Rabu (09/10/2013).
Dana senilai Rp 40 juta itu, kata Cahyono, tidak dibayar secara penuh. Awalnya hanya membayar 50 persen. Jika sudah terpilih dan meraih suara sesuai dengan harga kursi, caleg bersangkutan baru membayar penuh.
"Kalau tidak terpilih, suara tak sesuai dengan permintaan, maka uang muka itu dikembalikan," katanya.
Cahyono mengaku tidak menempuh jalur tersebut karena tidak percaya dengan proses jalur paranormal. "Saya lebih percaya kepada Allah, Tuhan saya. Segalanya apa kata Allah. Manusia hanya punya hak untuk berusaha dan berdoa. Dan lagi, saya tidak punya uang untuk biaya itu," katanya.
Cahyono juga mengaku, menjelang Pileg bahkan Pilpres, para normal "laris manis". "Sudah ramai para caleg mendatangi para normal atau dukun. Tidak hanya datang ke kiai untuk minta doa tapi juga minta bantuan paranormal. Itu sudah biasa terjadi dan dilakukan para caleg. Terutama calon Bupati atau Wali Kota. Pasti juga menempuh jalur itu," katanya.