Pemerintah Diminta Perhatikan Air Bersih Pada Musim Kemarau
Pemerintah Propinsi NTT diminta agar fokus juga pada masalah ketersediaan air bersih di daerah-daerah di selurh wilayah NT
Editor: Budi Prasetyo
Laporan Wartawan Pos Kupang, Edy Bau
TRIBUNNEWS.COM, KUPANG -- Pemerintah Propinsi NTT diminta agar fokus juga pada masalah ketersediaan air bersih di daerah-daerah di selurh wilayah NTT. Pasalnya, setiap tahun memasuki musim kemarau, selalu saja terjadi masalah krisis air bersih.
Permintaan ini disampaikan Anggota DPRD NTT dari Fraksi Golkar, H. Anwar Pua Geno ketika ditemui Pos Kupang di ruang kerjanya, Rabu (9/10/2013). Pernyataan ini disampaikannya untuk menanggapi maraknya pemberitaan di media massa tentang sejumlah daerah di NTT yang selalu mengalami krisis air bersih.
"Pemprop NTT, melalui dinas Pekerjaan Umum, bidang air bersih dengan anggaran murni 2013, dan perubahan APBD 2013, diharapkan segera lakukan pengadaan sarana dan prasarana berupa pengeboran air tanah dan pipanisasi dari sumber air untuk mengatasi kesulitan air bersih yang dialami warga di daerah dalam wilayah Propinsi NTT," kata Anawar yang juga anggota Badan Anggaran DPRD NTT ini.
Pemerintah, demikian Anwar, diharapkan memberikan perhatian dan prioritas untuk desa-desa di pelosok terpencil yang secara topografi bergunung-gunung juga kebutuhan air bersih untuk masyarakat di pulau-pulau yang selama ini lebih banyak konsumsi air payau/asin karena langkah antisipasi pemerintah terlambat.
"Kita minta perhatian pemerintah untuk fokus terhadap ketersediaan air bersih untuk warga masyarakat karena setiap tahun, kondisi ini selalu terjadi seperti halnya di Sikka, Ende, Nagekeo," ujar Anwar yang juga anggota DPRD dari dapil VI (Ende, Nagekeo, Sikka dan Ngada) ini.
Kepala Dinas (Kadis) Pekerjaan Umum (PU) Propinsi NTT, Ir. Andreas W Koreh, MT dalam sambutan saat membuka acara sosialisasi program baru yakni program percepatan dan perluasan pembangunan infrastruktur permukiman (P4-IP) di Hotel Sylvia Kupang, Rabu (9/10/2013) mengatakan, pemerintah propinsi NTT mengalami keterbatasan soal pendanaan program-program. Karena itu, selain program P4-IP yang diluncurkan Kementerian PU sebagai upaya mengurangi beban hidup masyarakat miskin akibat perubahan besaran subsidi BBM.
Juga ada program baru lainnya yaitu, program percepatan dan perluasan pembangunan sistem penyediaan air minum (P4-SPAM) dan program percepatan dan perluasan pembangunan infrastruktur sumber daya air. Dua program ini katanya akan disinergikan dengan program PNPM sehingga diharapkan bisa menjawab kebutuhan masyarakat di bidang air bersih.*