Boli dan Tinenti Tewas Saat Hadiri Pesta Nikah
Pesta nikah di Nunraen, Kelurahan Teunbaun, Kecamatan Amarasi Barat berujung maut
Editor: Budi Prasetyo
* Bentrok Antara Keluarga Pesta dan Rompes
* Roky Neparasi dan Oby Rasi Luka Berat
- Laporan Wartawan Pos Kupang, John Taena
TRIBUNNEWS.COM, KUPANG--Pesta nikah di Nunraen, Kelurahan Teunbaun, Kecamatan Amarasi Barat, Kabupaten Kupang, Jumat (11/10/2013) malam, berujung maut. Dua orang tewas, yaitu Yohanes Boli dan Jemris Tinenti. Tiga orang lainnya luka berat. Bentrok pada Sabtu (12/10/2013), sekitar pukul 03.00 Wita dini hari itu pecah ketika sekelompok orang yang tidak diundang mendatangi lokasi pesta nikah dan membuat keributan.
Informasi yang dihimpun Pos Kupang di Nunraen, Sabtu (12/10/2013), menyebutkan, pada Jumat (11/10/2013) malam, ada pesta nikah, dihadiri puluhan warga Dusun Dua, Desa Nitbaun.
Acara yang berlangsung di Nunraen, Kelurahan Teunbaun, Kecamatan Amarasi Barat, itu didatangi oleh sekelompok orang pada tengah malam. Satu per satu anggota rombongan pesta (rompes) tanpa diundang itu diterima dengan baik dan diberi makan oleh keluarga besar kedua mempelai.
Usai diberi makan oleh keluarga besar kedua mempelai, para anggota rompes itu mengikuti acara hiburan, dansa dan berjoget-joget. Diduga saat berjoget, terjadi perselisihan antara korban dan salah satu anggota rompes sehingga terjadi keributan pada Sabtu (12/10/2013), sekitar pukul 03.00 Wita dini hari.
Peristiwa itu menyebabkan Yohanes Boli (27), warga RT 05/RW 02, Dusun Dua, Desa Nitbaun, tewas karena ditikam. Selain itu, Roky Neparasi dan Oby Rasi, tetangga Yohanes Boli mengalami luka berat karena ditikam dengan pisau dan lemparan batu.
Setelah peristiwa itu, puluhan anggota keluarga melarikan Roky dan Oby ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Korban meninggal dunia, Yohanes Boli, diantar ke Rumah Sakit Bhayangkara Kupang untuk divisum. Bentrok itu menyulut reaksi dari warga Desa Nitbaun, Kecamatan Amarasi Barat, untuk memblokade jalan raya.
Selain itu, mereka menggunakan senjata tajam berupa parang, kelewang, tombak dan panah berjaga-jaga di lokasi itu. Para pengendara sepeda motor dan mobil dilarang oleh warga melintasi jalur yang telah diblokir itu.
Pantauan Pos Kupang di lokasi kejadian, ratusan warga bersitegang dengan puluhan aparat kepolisian yang dipimpin oleh Kapolres Kupang, AKP Drs. Savio Yempormase, saat berusaha membuka jalan yang diblokir. Hal ini disebabkan warga tidak mengizinkan evakuasi salah satu korban tewas, anggota rompes, bernama Jemris Tinenti ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk divisum. *
Warga Blokir Jalan Raya
DI HALAMAN rumah itu, tenda telah dibangun oleh kerabat dan tetangga dari sang empunya rumah dan acara pesta nikah. Sekelompok anak dan perempuan terlihat duduk di kursi yang tertata rapi di bawah tenda biru itu.
Setiap orang yang datang, mereka terlihat saling bersalaman. Tak jarang mereka terlihat berjabatan tangan sambil berpelukan satu sama lainnya sambil menangis histeris tatkala mata mereka saling bertatapan di rumah duka.
Hal yang sama juga terlihat di jalan raya, para pemuda dan orang tua saling berpelukan. Teriakan histeris sambil memukul tiang listrik pertanda akan adanya serangan membuat suasana makin mencekam. Hal ini karena reaksi spontan dari warga Desa Nitbaun, Kecamatan Amarasi Barat, Kabupaten Kupang, yang tidak terima dengan kematian Yohanes Boli (27), warga RT 05/, RW 02 Dusun Dua, Desa Nitbaun.
Bagi warga setempat, pembunuhan Yohanes Boli dan melukai dua orang lainnya adalah puncak dari amarah yang terpendam selama ini. Hal ini dipicu oleh peristiwa saat acara yang berlangsung sekitar tiga bulan lalu di lokasi itu.
Ketika itu warga setempat sedang bersukaria dalam pesta, datang sekelompk rombongan pesta (rompes) dari Nunraen, Kelurahan Teunbaun, Kecamatan Amarasi Barat dan membuat keributan.