Semua Bandara di NTT Tidak Layak
Semua Bandar Udara (Bandara) di wilayah NTT dinilai tidak layak, termasuk Bandara H Aroboesman Ende.
Editor: Budi Prasetyo
Laporan Wartawan Pos Kupang, Romualdus Pius
TRIBUNNEWS.COM, ENDE--Semua Bandar Udara (Bandara) di wilayah NTT dinilai tidak layak, termasuk Bandara H Aroboesman Ende. Hal ini disebabkan nyaris semua bandara di NTT berada di area permukiman sehingga bisa menggaggu keselamatan warga di sekitar maupun proses pendaratan atau penerbangan.
Ketua Komisi V DPR RI, Lorens Bahang Dama mengatakan hal itu kepada Pos Kupang di Ende, Rabu (16/10/2013) di Ende.
Lorens mengatakan pemindahan bandara dari lokasi yang ada saat ini memang menjadi salah satu solusi demi kenyamanan penerbangan maupun warga, namun hal itu agaknya terasa sulit dengan berbagai alasan seperti ketersediaan lahan maupun dana.
Pihaknya berharap agar para pengelola bandara tetap memperhatikan keselamatan warga maupun penerbangan seperti menetralisasi warga dari landasan pacu ketika pesawat hendak lepas landas atau yang akan mendarat dengan harapan agar tidak terjadi kecelakaan yang menimpa warga maupun pesawat berikut penumpang.
"Mungkin hanya Bandara El Tari Kupang saja yang letaknya jauh dari permukiman juga Bandara Soa. Selebihnya nyaris semua bandara di NTT berada di area permukiman seperti Bandara Ende, Bandara Maumere atau Bandara Manggarai yang semuanya berada di area permukiman warga,"kata Lorens.
Bahkan, ujar Lorens, Bandara Ende nyaris setiap saat menjadi lokasi perlintasan warga yang berada di sekitar area permukiman. Kondisi demikian sebenarnya sangat membahayakan keselamatan warga maupun proses penerbangan.
Untuk meningkatkan kapasitas bandara di NTT, ujar Lorens, DPR RI khususnya Komisi V senantiasa mendorong pemerintah untuk mengalokasikan dana seperti yang dilakukan pada tahun anggaran 2013 dan tahun 2014.
"Pada tahun 2014 mendatang semua bandara NTT akan dilakukan perbaikan guna meningkatkan kapasitas bandara sehingga bisa didarati oleh pesawat berbadan lebar seperti Garuda,"kata Lorens. *