Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ribuan Petani Buol Tuntut Pengembalian 4 Ribu Lahan dari PT HIP

Ribuan petani yang tergabung dalam Forum Tani Buol, kembali menggelar aksi massa di Kantor Bupati Buol.

zoom-in Ribuan Petani Buol Tuntut Pengembalian 4 Ribu Lahan dari PT HIP
AGRA
Kelompok kaum ibu tani yang tergabung dalam ribuan massa Forum Tani Buol, Sulawesi Tengah, sebelum menggelar aksi menuntut pengembalian 4 ribu lahan mereka, Kamis (17/10/2013). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Reza Gunadha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ribuan petani yang tergabung dalam Forum Tani Buol (FTB), kembali menggelar aksi massa di Kantor Bupati Buol, Sulawesi Tengah, Kamis (17/10/2013).

Anggota Pimpinan Pusat Aliansi Gerakan Reforma Agraria (AGRA), Ali, mengungkapkan ribuan petani dari 21 desa tersebut, menuntut pemkab segera menyelesaikan konflik antara masyarakat dengan pihak PT Hardaya Inti Plantation (PT HIP).

"Perusahaan itu, telah mengambil paksa tanah masyarakat sejak tahun 1993 silam," kata Ali kepada Tribun, Kamis siang. AGRA, merupakan organisasi payung dari FTB.

Ali menuturkan, kedatangan kaum tani itu bertepatan dengan agenda pertemuan tim penyelesaian konflik yang dibentuk oleh pemprov Sulteng. Tim ini, dinilai oleh masyarakat sangat lamban dan bertele-tele dalam menyelesaikan konflik agraria ini.

"Sudah jelas, pemilik perusahaan 'Hartati Murdaya' itu telah di penjarakan oleh KPK akibat kasus suap pengurusan HGU perusahaan. Terbukti pula ditemukan oleh tim bentukan pemerintah daerah bahwa lebih dari 4.926,91 ha tanah di luar HGU. Tapi lahan itu belum juga dikembalikan," tuturnya.

Sementara Sudarmin, satu Koordintor Aksi FTB, mengatakan massa aksi Kamis siang telah memasuki kantor bupati. Mereka akan mendesak bupati, agar tanah yang diluar HGU segera diserahkan kepada masyarakat,

Berita Rekomendasi

"Kami baru akan pulang, setelah ada kepastian dari bupati bahwa tanah kami dikembalikan," tegasnya.

Ia juga mengungkapkan, di perkebunan milik terpidana kasus suap Hartati Murdaya itu, dikabarkan telah ada tentara. Sudarmin sendiri mengakui, belum mengetahui dari kesatuan mana tentara itu berasal.

"Tapi kalau merujuk pengalaman, mereka biasa mendatangkan dari kabupaten Toli-Toli," tandasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas