Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Harga Ayam Terdongkrak Harga Pakan

Bertahannya harga daging ayam pada harga Rp 30 ribu sampai Rp 32 ribu pada pekan pertama Oktober ini disebabkan harga pakan yang mahal

Editor: Budi Prasetyo
zoom-in Harga Ayam Terdongkrak Harga Pakan
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Daging ayam potong dijual di Pasar Senen, Jakarta Pusat, Selasa (24/9/2013). Harga daging ayam di sejumlah pasar di Jakarta terus merangkak naik sehingga prediksi Badan Pusat Statistik (BPS) terjadi deflasi atau penurunan harga pada bulan ini terancam fenomena kenaikan harga. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM CIANJUR,  - Kepala Bidang Perdagang Disperindag Kabupaten Cianjur, Judi Adi Nugroho, mengatakan, bertahannya harga daging ayam pada harga Rp 30 ribu sampai Rp 32 ribu pada pekan pertama Oktober ini disebabkan harga pakan yang mahal. Alasan itu yang menjadi faktor utama harga ayam belum turun dari harga Rp 30 ribu.

"Kami (Pemerintah. Red) tidak bisa bertindak lebih jauh untuk menormalkan harga ayam ini. Sebab tingginya harga ayam potong ini kembali pada mekanisme hukum pasar," kata Judi kepada Tribun ketika dihubungi melalui ponselnya, Kamis (3/10/2013).

Selain itu, lanjut Judi, harga konsentrat untuk ayam pedaging ini juga mengalami kenaikan harga. Pasalnya banyak peternak ayam potong masih menghandalkan konsentrat impor. Itu mengapa, meski Kabupaten Cianjur merupakan penghasil daging ayam potong, namun harga masih belum turun dari harga Rp 30 ribu.

"Seiring melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar, maka biaya produksi peternakan ayam ini juga naik. Itu sebabnya harga ayam di pasaran masih belum turun atau di harga normal sekitar Rp 25 ribu," ujar Judi.

Judi menambahkan, kebutuhan ayam di Kabupaten Cianjur sebanyak 250 ton per bulan. Adapun produksi ayam di Kabupaten Cianjur di atas kebutuhan ayam per bulannya, yakni 25 persen. Itu mengapa pasokan ayam untuk Kabupaten Cianjur tetap tercukupi.

"Pasokan daging ayam dijamin aman, dan tidak ada kelangkaan sehingga bukan faktor yang mempengaruhi harga. Seperti dengan pasokan telur ayam yang juga melimpah. Harga telur stabil bahkan mengalami turun harga tidak seperti daging ayam. Sedangkan kebutuhan telur di Cianjur sebanyak 200 ton per bulan. Hasil produksi per bulan sendiri juga sama seperti ayam pedaging sebesar 25 persen diatas kebutuhan," ujar Judi. (*)

Berita Rekomendasi
Tags:
Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas