Sindikat Pencopet di Makam Sunan Ampel Akhirnya Dibekuk
Berulang kali pengunjung wisata religi Sunan Ampel Surabaya mengeluh, kecopetan saat berziarah.
Laporan Wartawan Surya M Taufik
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Berulang kali pengunjung wisata religi Sunan Ampel Surabaya mengeluh, karena uang atau barangnya hilang kecopetan saat sedang berziarah di sana. Mungkin, orang-orang inilah pelakunya.
Sulaiman (38) warga Jl Wonokusumo Jaya Baru Surabaya; Tohir (42) tinggal di Jl Srengganan, dan Manan (41) warga di Jl Sidotopo Jaya, Surabaya. Ketiganya ditangkap polisi setelah mencopet tas milik Nur ini (210), peziarah asal Gesong, Jepara, Jawa Tengah.
"Pelaku sebenarnya ada empat orang. Tapi, satu pelaku berhasil kabur ketika hendak ditangkap polisi. Kita masih melakukan pengajaran, dan sudah mengantongi identitas pelaku yang telah ditetapkan sebagai DPO (Daftar Pencarian Orang) tersebut," ungkap Kanit Reskrim Polsek Semampir Ajun Komisaris Mudjiono, Minggu (27/10/2013).
Dalam persitiwa itu, komplotan ini berhasil menggasak tas berisi uang Rp 1,3 juta milik korban. Untungnya, mereka berhasil ditangkap. Dan saat ini sudah meringkuk di dalam penjara Polsek Semampir.
Dalam menjalankan aksinya, komplotan ini biasa membagi tugas. Seperti saat beraksi mencopet tas milik Nur Aini. Pada aksinya, tersangka Sulaiman bertugas sebagai eksekutor atau orang yang mengambil tas dari tangan korban.
Sedangkan Tohir, tugasnya mengganggu korban yang berjalan supaya tidak terlalu cepat. Dan Manan bertugas menerima lemparan tas dari Sulaiman, untuk kemudian berpindah lokasi bersama M (pelaku yang masih buron).
Jadi, korban yang sedang berjalan menuju kompleks makam terlebih dulu diincar. Lalu, Tohir berjalan di depannya dengan lambat supaya jalan korban terganggung dan tidak terlalu cepat. Pada saat bersamaan, Sulaiman mencopet korban. Lalu tas itu dilemparkannya ke Manan yang berada di belakangnya. Sejurus kemudian, Manan dan M memperlambat jalan, dan menghilang dari lokasi.
Apes, dalam aksi kali ini korban tersadar. Korban langsung berteriak minta tolong ke warga. Dan tak sampai lama, sejumlah warga bersama petugas kepolisian yang sedang berjaga di sekitar lokasi berhasil meringkus tiga orang pelaku.
Dalam pemeriksaan, komplotan ini mengakui sudah berulang kali menjalankan aksi serupa. Dalam kata lain, mereka inilah komplotan yang selama ini mencopet tas-tas dan sejumlah uang para peziarah di kompleks makam Sunan Ampel.
"Komplotan ini mengaku biasa berkasi di jembatan dekat terminal bus. Alasannya, jalan jembatan itu sempit sehingga mereka lebih mudah mendapatkan hasil," ungkap Mudjiono.
"Dan komplotan ini juga mengakui bahwa mereka telah berulang kali beraksi di sana. Mereka selalu bersama-sama, dan hasilnya dibagi rata." imbuhnya.