Mayat Pria yang Ditemukan di Tol Padalarang Warga Aceh, Diduga Ditembak di Cibubur
Korban yang belakangan diketahui bernama Abdullah (42) warga Bireun Aceh itu terlihat polisi saat melakukan operasi rutin
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Anggota Polres Cimahi menemukan mayat yang diduga kena tembak dalam sebuah mobil yang sedang melaju perlahan di Jalan Raya Purwakarta - Cikalongwetan, Desa Nyalindung, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Rabu (30/10) sekitar pukul 16.00 WIB. Korban yang belakangan diketahui bernama Abdullah (42) warga Bireun Aceh itu terlihat polisi saat melakukan operasi rutin.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribun, Ketika itu petugas melihat mobil Avanza silver bernomor polisi B 1017 TQA keluar dari tol Padalarang yang menuju arah Kota Baru dengan kondisi penumpang yang mencurigakan. Setelah dicek ternyata ada dua orang di dalamnya, yang satu pengemudi mobil dan satunya lagi tergeletak dalam keadaan berlumuran darah.
Kasat Reskrim Polres Cimahi, AKP Suparma, membenarkan kejadian itu. Menurutnya anggota Satlantas menghentikan mobil karena melihat ada yang mencurigakan dan kebetulan saat itu sedang operasi rutin.
"Setelah mobil diberhentikan, lalu polisi memeriksa korban, dan ternyata korban sudah meninggal dengan mengalami luka di bagian dada kirinya," ujar Suparma kepada wartawan, di Mapolres Cimahi, Rabu (30/10/2013) malam.
Saat itu Unit Reskrim Polres Cimahi masih memeriksa sopir, Asril warga Kampung Matang, Kecamatan Peusangan, Kabupaten Bireun Nangroe Aceh Darussalam (NAD) sebagai saksi satu-satunya untuk saat ini. Sementara korban dibawa ke RSHS Bandung untuk dilakukan otopsi.
Namun diakui Suparma, keterangan saksi masih berbelit-belit, dan kurang terbuka. Awalnya saksi tidak mengakui bahwa korban tewas ditembak. Setelah didesak oleh polisi akhirnya Asril mengakui bahwa Abdullah tewas ditembak oleh pengemudi kendaraan lain saat melaju di daerah Cibubur Jakarta. Karena gugup, Asril tidak tahu harus membawa kemana korban sampai akhirnya mereka sampai di KBB dan ditangkap aparat kepolisian.
"Saksi berbelit-belit dalam memberikan keterangannya. Saat ditanya polisi mengapa korban tewas. Jawabannya karena kecelakaan. Tapi terus kami desak akhirnya dia mengaku kalau korban ditembak. Terus ditanyai lagi ditembaknya di mana? Asril menjawab di Subang, lalu jawabannya berubah lagi dan akhirnya mengaku korban ditembak di Cibubur," papar Suparma.
Akibat kurang terbukanya saksi kepada polisi, diakui Suparma, pihaknya mengalami sedikit kesulitan dalam mengungkap motif penembakan dan mencari pelakunya. Beberapa saat setelah ditangkap, Asril lalu dilakukan tes urine dan hasilnya positif.
"Karena itu kami belum memberi keterangan banyak untuk masyarakat, karena kami masih harus mendalami kasus ini," ujar Suparma.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.