SMAN 18 Surabaya Terapkan Raport Online
Raport tak lagi memuat angka 1 hingga 10, tetapi berkisar antara 1 hingga 4 dilengkapi predikat A, B+, B, B-, C hingga D.
Editor: Budi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM , SURABAYA – Siswa-siswi SMAN 18 Surabaya dibuat terheran-heran saat menerima raport tengah semester (sisipan) belum lama ini. Pasalnya, nilai-nilai di raport itu tak lagi memuat angka 1 hingga 10, tetapi berkisar antara 1 hingga 4 dilengkapi predikat A, B+, B, B-, C hingga D.
Di raport itu juga ada istilah-istilah penilaian baru seperti pengetahuan, ketrampilan, sikap spiritual dan sosial. Sedangana di bagian bawah tercantum indeks prestasi komulatif (IPK) dari aspek pengetahuan dan ketrampilan serta keterangan ketidakhadiran dan ekstrakurikuler yang diikuti.
Untuk memberikan nilai-nilai itu ternyata bukan perkara mudah. Ada puluhan indikator kemampuan dasar yang harus diperhatikan dari masing-masing penilaian tersebut.
Adalah Mamiek Suparmi, Wakil Kepala Bidang Akademik dan Manajemen Sekolah yang menemukan formulasi untuk menyusun sistem tersebut.
Saat ditemui di sekolahnya, Kamis (1/11/2013), Mamiek mengakui formulasi raport yang dibuat mengacu pada kurikulum 2013.
”Di sini anak-anak dilatih berpikir kritis, kreatif, dan inovatif. Jadi, tidak hanya menguasai mata pelajarannya saja,”sebut perempuan asli Blitar.
Dalam aplikasinya, sikap spiritual dan sosial dapat dilihat dari hubungan siswa dengan Tuhannya (KI-1) dan hubungan sosial siswa dengan siswa lainnya (KI-2).
Standar penilaiannya melalui lembar observasi, lembar penilaian diri, penilaian antarteman dan jurnal guru.
Sementara indikator penilaiannya berjenjang mulai dari 4 untuk sangat baik nilai 80-100. Kemudian 3 untuk baik (70-79), 2 untuk cukup (60-69) dan 1 untuk kurang baik (kurang dari 60).
”Misalnya untuk hubungan dengan tuhan bisa dilihat apakah saat presentasi diawali dengan berdoa. Atau ketika mendapat hasil bagus dia mengucap syukur. Itu dinilai semua,”terang alumni Unesa.
Sedangkan pada aspek pengetahuan tak ubahnya dengan sistem lama yakni dilihat dari nilai ulangan harian dan tugas. Aspek ketrampilan berdasarkan praktek, proyek, dan portofolio.
Indikator penilaian aspek pengetahuan dan ketrampilan berbeda dengan sikap spiritual dan sosial. Di sini ada 10 interval yakni 3,67-4,00 predikat A. 3,34-3,66 predikat A-, 3,01-3,33 predikaqt B + hingga terendah di bawah 1,00 peredikat D.
Sebelum mendapat angka-angka ini, Mamiek lebih dulu membuatkan rumus-rumus dalam program Exel untuk masing-masing aspek.
”Kalau tidak dirumuskan pasti akan membingungkan dan bisa-bisa guru hanya ngurusi nilai saja,”kata mantan presenter TVRI.
Diakui Mamiek, saat pertamakali sistem ini diterapkan memang banyak keluhan dari para guru. Setelah diberi pemahaman terus akhirnya kini bisa diikuti.
Menariknya, sistem yang dibuat Mamiek ini bisa dionlinekan di jaringan internet sekolahnya sehingga memudahkan guru meng-upload nilai siswanya.
Menurut Kepala SMAN 18 Surabaya Suwandi bisa saja sistem ini dibuat online terbuka, tetapi pihaknya belum bisa melangkah sejauh itu karena belum berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Surabaya. ”Untuk di-online-kan keluar sebenarnya sudah siap karena softwarenya juga sudah ada. Cuma kami khawatir ini sudah dionlinekan, tetapi petunjuk teknisnya diubah lagi. Jadi kami belum berani,”katanya.
Mamiek menambahkan, pihaknya siap jika ada sekolah yang ingin mengadopsi sistem yang dibuatnya. ”Silahkan saja kalau mau memakainya, saya welcome,”ujarnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.