BI Desak Bank Jatim Syariah Percepat Spin Off
BI mendorong agar PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk, atau Bank Jatim, secepatnya melakukan spin off
Editor: Budi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM , SURABAYA - Bank Indonesia (BI) kembali mendorong agar PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk, atau Bank Jatim, secepatnya melakukan spin off terhadap Unit Usaha Syariah (UUS) menjadi Bank Umum Syariah (BUS) agar penetrasi perbankan syariah di Jawa Timur bisa semakin terdongkrak.
Menurut Deputi Kepala Perwakilan kantor Perwakilan BI Wilayah IV Jatim, Bambang Widjanarko, percepatan spin off juga bertujuan agar dana pemerintahan bisa disimpan pada bank syariah, yang berkantor pusat di Jatim yang untuk sementara ini baru dikelola oleh Bank Jatim.
"Bank Syariah yang selama ini ada di Jawa Timur, tidak bisa menyimpan dana pemerintah karena belum menjadi BUS. Kalaupun ada BUS, itu cabang dari BUS yang kantor pusatnya di Jakarta,” kata Bambang di Pamekasan, Madura, Selasa (5/11/2013).
Sampai saat ini, ujarnya, sudah enam bank yang berkantor pusat di Jatim. Selain Bank Jatim, juga ada Bank Antar Daerah (Bank Anda), Bank Maspion, Anglomas Internasional Bank atau Bank Amin, serta Bank Prima Master dan Centratama Nasional Bank (CNB). Di antara mereka, baru Bank Jatim saja yang telah memiliki unit usaha syariah.
"Karena itu, kami terus mendorong agar Bank Jatim mempercepat proses spin off agar dana-dana khususnya milik pemerintah, bisa dikelolakan di daerah dan diharapkan bisa mendorong pertumbuhan industri perbankan syarah di Jatim khususnya dalam penghimpunan dana pihak ketiga,” tambahnya