Longsor Seret Mobil ke Jurang: Dua Orang Tertimbun Runtuhan Tebing
Dua orang tewas dan empat lainnya mengalami luka-luka setelah hujan deras disertai angin kencang menyebabkan tebing tanah setinggi 20 meter longsor
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Dua orang tewas dan empat lainnya mengalami luka-luka setelah hujan deras disertai angin kencang menyebabkan tebing tanah setinggi 20 meter longsor di Kampung Banara Jaya RT 01/09, Desa Cibunian, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Senin (4/11/2013) sekitar pukul 20.10.
Longsoran tanah menyebabkan sebuah mobil Suzuki APV pikap serta lima sepeda motor tertimbun dan terseret ke jurang. Musibah tanah longsor juga menyebabkan jalan desa terputus akibat tertutup material tanah dan tiga rumah warga rusak.
Korban tewas adalah Dede (20) dan Kira (35), keduanya warga Desa Purwasari, Kecamatan Leuwiliang. Kepala Seksi Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Budi Aksomo, menjelaskan, korban tewas akibat tertimbun tanah longsor saat melintas di jalan penghubung Desa Puraseda dengan Desa Cibunian, Kecamatan Pamijahan.
Dede tertimbun longsoran tanah saat sedang melintas menggunakan motor Honda Vario. "Semua korban tewas sudah dimakamkan keluarga masing-masing, sedangkan korban luka patah tulang dirawat di RS PMI," ujarnya.
Lokasi tanah longsor merupakan kawasan perkebunan. Tanah longsor menimpa jalan dan mendorong lima sepeda motor dan satu angkutan perdesaan serta empat warga ke jurang.
"Lokasi kejadian merupakan daerah rawan tanah longsor. Tanah amat labil dan kerap terjadi bencana serupa saat musim hujan. Sebanyak 28 jiwa yang rumahnya dekat lokasi longsor diungsikan ke tempat yang lebih aman," ujarnya.
Untuk mencari korban yang tertimpa material, BPBD Kabupaten Bogor mengerahkan 20 petugas dibantu anggota TNI, Polri, dan warga.
Kapolsek Cibungbulang, Komisaris Sartono, menjelaskan, longsor terjadi Senin malam saat hujan deras mengguyur wilayah tersebut. "Evakuasi korban tidak bisa menggunakan alat berat karena akses jalan menuju lokasi sempit sehingga pencarian menggunakan tenaga manusia," ujarnya.
Pencarian korban sempat tertunda karena kondisi lokasi kejadian yang gelap dan masih rawan longsor. "Jadi pencarian dilanjutkan Selasa pagi," katanya.
Korban tewas yang pertama ditemukan adalah Kira, Senin malam. Dede ditemukan tim evakuasi Selasa pagi sekitar pukul 09.35. Selain menemukan korban tewas, tim SAR gabungan juga menemukan motor yang diduga milik korban.
"Meski material tanah sudah disingkirkan, jalan alternatif itu belum bisa dilewati kendaraan karena lokasi masih rawan longsor susulan," ujar Sartono.
Salah satu warga setempat, Ilham (30), mengatakan, saat kejadian hujan deras mengguyur lokasi tersebut. "Karena jalanannya sempit, mobil dan motor harus melintas secara bergantian," kata Ilham.
Ilham mengatakan, saat tebing longsor, dia berada sekitar 50 meter dari lokasi kejadian. Suara akibat longsornya tebing cukup keras dan terdengar sampai ke rumahnya. "Saya langsung berlari ke luar rumah dan saya lihat gundukan tanah besar menutupi jalan," ujarnya.