Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pasar Sentral Poliwali Mandar Tiba-tiba Ambruk saat Direnovasi

Pasar sentral Pambusuang di Kecamatan Balanipayang, Poliwali Mandar, yang tengah dibangun, tiba-tiba ambruk, Rabu (6/11/2013).

zoom-in Pasar Sentral Poliwali Mandar Tiba-tiba Ambruk saat Direnovasi
KOMPAS.com/ Junaedi
Pasar pambusuang yang dibangun dnegan anggaran APBN senilai lebih dari lima milyar rupiah tiba-tiba ambruk. Beruntung pekerja sedang beristirahat hingga tak ada korban jiwa 

TRIBUNNEWS.COM, POLEWALI MANDAR - Pasar sentral Pambusuang di Kecamatan Balanipayang, Poliwali Mandar, yang tengah dibangun, tiba-tiba ambruk, Rabu (6/11/2013). Diduga, bangunan berlantai dua ini ambruk karena kesalahan teknis konstruksi.

Namun, hingga saat ini, belum ada kesimpulan dari pihak berwenang soal penyebab runtuhnya bangunan yang menelan biaya pembangunan sebesar Rp 5 miliar itu.

Diketahui, proyek pembangunan menggunakan dana yang bersumber dari APBN 2013 senilai Rp 5.322.079.000. Proyek ini dikerjakan oleh PT Star Mitra Sulawesi dan bertindak sebagai konsultan pengawas adalah CV Bias Monarchy Konsultan.

Pembangunan pasar ini semula ditargetkan rampung dalam lima bulan atau 150 hari kerja. Renovasi pasar tua Pambusuang ini sebelumnya sempat mengundang pro-kontra antarwarga dan pemerintah.

Warga menilai, perombakan total bangunan pasar yang memiliki ciri khas budaya Mandar merupakan bentuk perusakan atas salah satu situs budaya Mandar, yang sudah bertahan puluhan tahun.

"Coba kalau ambruk saat banyak pedagang dan warga berbelanja ke pasar, korbannya bisa ratusan orang," ujar Rahim, warga sekitar pasar.

Camat Balanipa, Abdul Karim, lalu meminta pelaksana proyek membongkar bangunan yang tidak memenuhi syarat teknis kelayakan konstruksi agar pada kemudian hari tidak menimbulkan korban jiwa.

Berita Rekomendasi

"Saya menduga campuran bahannya tidak memenuhi syarat sehingga bangunan lantai pasar ini ambruk. Untungnya pasar belum digunakan dan tidak ada warga warga yang tertimpa," ujar Abdul Karim.

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas