Satu Pemuda Tewas dalam 'Carok' di Bondowoso
"Carok" yang sudah menjadi tradisi warga di Bondowoso untuk menyelesaikan masalah, kembali memakan korban.
TRIBUNNEWS.COM, BONDOWOSO - Duel satu lawan satu atau "Carok" yang sudah menjadi tradisi warga di Bondowoso untuk menyelesaikan masalah, kembali memakan korban.
Kali ini, seorang pemuda bernama Farid Slamet, warga Desa Lombuk Kecamatan Wonosari, Bondowoso, Jawa Timur, tewas setelah terlibat carok dengan Jatim, warga Desa Maskuning, Kecamatan Pujer, Bondowoso, di Jalan Raya Pakisan, Kamis (7/11/2013) siang.
Korban tewas setelah mengalami luka parah di bagian perutnya, karena tusukan senjata tajam milik Jatim. Tidak ada yang tahu pasti kronologi kejadian itu. Sebab, keduanya terlibat carok di tengah jalan raya, yang saat itu kondisinya sedang sepi.
Namun, informasi yang beredar di kalangan warga sekitar, insiden carok itu bermula saat korban menabrak pelaku di jalan tersebut. Karena tersinggung, akhirnya keduanya terlibat adu mulut hingga berujung duel.
Pelaku juga tidak berpikir panjang, kemudian mencabut pisau dari balik bajunya dan langsung dihujamkan ke perut korban. Korban roboh dan tewas seketika karena luka parah di bagian perutnya.
"Setelah kejadian itu, warga kemudian berdatangan karena sudah ramai," ujar Soleh Yazid, warga sekitar Jalan Raya Pakisan, Kamis.
Tidak berselang lama, anggota Kepolisian Sektor Pujer datang ke lokasi kejadian. "Saat itu Jatim langsung ditangkap petugas dan dibawa langsung oleh mereka," jelas yazid.
Sedangkan korban Slamet langsung dibawa ambulans Rumah Sakit Umum Bondowoso untuk dilakukan otopsi.
Sementara itu, Kepala Kepolisian Resor Bondowoso, Ajun Komisaris Besar Sabilul Alif membenarkan, pelaku carok sudah diamankan polisi dan langsung menjalani pemeriksaan.
"Kami juga telah melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi yang mengetahui kronologi kejadian itu," katanya.
Mantan Kasatlantas Polrestabes Surabaya ini menambahkan, dari lokasi kejadian, petugas mengamankan barang bukti pisau yang digunakan pelaku untuk menusuk korban. "Kami sudah menetapkan pelaku sebagai tersangkanya," tandas Sabilul Alif.