Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pikap Tabrak Bus Pahala Kencana di Kudus, Satu Tewas

Kecelakaan antara bus Pahala Kencana dengan pikap terjadi di jalan pantura Kudus-Pati tepatnya di Desa Gondoharum,

Editor: Budi Prasetyo
zoom-in Pikap Tabrak Bus Pahala Kencana di Kudus, Satu Tewas
Tribun Jateng/M Zainal Arifin
Kondisi mobil yang ringsek terlibat kecelakaan dengan Bus Pahala Kencana di Gondoharum, Jekulo, Kudus, Selasa (12/11/2013) sore. 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, M Zainal Arifin

TRIBUNNEWS.COM  KUDUS - Kecelakaan antara bus Pahala Kencana dengan pikap terjadi di jalan pantura Kudus-Pati tepatnya di Desa Gondoharum, Kecamatan Jekulo, Kudus, Selasa (12/11/2013) sore. Dalam kecelakaan tersebut, satu orang meninggal dunia di lokasi dan satu orang luka berat.

Informasi yang dihimpun Tribun Jateng, kecelakaan terjadi sekitar jam 16.30. Saat terjadi kecelakaan, dalam kondisi hujan. Kecelakaan sendiri berawal saat bus Pahala Kencana bernomor K 1686 B yang dikemudikan oleh Hartoyo (33), warga Desa Bulungcangkring, RT 1 RW 11, Mejobo, Kudus, melaju dari arah Kudus menuju Pati membawa beberapa penumpang.

Sesampainya di Desa Gondoharum, Jekulo, Kudus, dari arah berlawanan datang sebuah mobil yang tidak diketahui identitasnya. Di belakang mobil tersebut, terdapat sebuah pikap jenis Espass bernomor K 1871 TD bermuatan galon air yang disopiri oleh Faisal Arrozi (28), warga Kragan, RT 9 RW 3, Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember, Jawa Timur.

"Kondisinya hujan sehingga jalanan terlihat basah. Tiba-tiba, mobil pikap oleng ke kanan dan berhadapan dengan bus," kata penumpang bus, Danu.

Danu yang duduk di jok bus baris ketiga di belakang sopir, langsung berpegangan dengan besi dekat jendela kaca begitu melihat akan tabrakan. Dia mengaku sempat berteriak "awas" kepada sopir bus. Namun, karena jarak yang begitu dekat, tabrakan tidak terhindarkan.

Berita Rekomendasi

"Saya pegangan besi di pinggir jendela. Waktu benturan suaranya kencang sekali bahkan penumpang dalam bus merasakan getaran tabrakan itu," ujarnya.

Sopir bus, Hartoyo mengatakan, saat kecelakaan terjadi kecepatan busnya tidak melaju sedang. Begitu melihat pikap melewati garis marka jalur barat, dirinya mengurangi laju kecepatan bus yang dikemudikannya.

"Saya sudah lihat mobil itu beberapa meter sebelumnya. Kemudian dia oleng ke kanan dan ada di jalur depan bus. Saya kemudian mengurangi kecepatan bus tapi mobil pikap terus melaju dan menabrak," kata Hartoyo.

Menurut Hartoyo, kecepatan pikap yang menabrak busnya terbilang cukup kencang. Dia memperkirakan kecepatan pikap lebih dari 60 km/ jam. Akibatnya, usai tabrakan seluruh bodi mobil pikap ringsek sedangkan bus hanya mengalami kerusakan di bagian bempernya saja.

Selain itu, satu orang yang merupakan penumpang pikap yaitu Ahmad Muwasaq (42), warga Desa Mutih Kulon, RT 3 RW 4, Kecamatan Wedung, Demak, meninggal di lokasi kejadian dan dievakuasi ke RS Mardi Rahayu Kudus.

Sedangkan sopir pikap, Faisal Arrozi, mengalami luka parah di tangan, kaki dan kepalanya. Dia pun kemudian dilarikan ke RSH Pati. Dari penumpang bus yang terlibat kecelakaan, seluruh penumpang maupun sopir selamat dan tidak mengalami luka sedikitpun.

Kanit Laka Satlantas Polres Kudus, Iptu Bambang Sutaryo menjelaskan, sebelum menabrak bus, pikap sebelumnya hendak menyalip mobil di depannya dari sisi kiri. Namun karena roda mobil turun ke bahu jalan, diduga sopir pikap membanting setir ke kanan.

"Waktu banting setir, dia oleng dengan kecepatan tinggi. Hingga akhirnya dia melewati marka jalan masuk jalur arah Kudus-Pati," kata Bambang.

Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas