Atlet Biliar Bone Tertangkap Bawa Sabu di Kolaka Utara
Atlet Porda cabang olahraga biliar asal Kota Bone, digelandang ke Mako Polres Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara.
TRIBUNNEWS.COM, KOLAKA UTARA - Rudi Burhanuddin, atlet Pekan Olahraga Daerah (Porda) cabang olahraga biliar asal Kota Bone, Sulawesi Selatan, digelandang ke Mako Polres Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara, Rabu (13/11/2013).
Dia tertangkap tangan membawa sabu saat memasuki Kota Kolaka Utara melalui jalur laut di Pelabuhan Katoi, Kecamatan Lasusu, Kolaka Utara.
Dari hasil penggeledahan, polisi menemukan paket narkoba jenis sabu di dalam saku celana Rudi Burhanuddin. Tersangka kemudian digelandang ke kantor polisi setempat.
Kepala Unit Narkoba Polres Kolaka Utara Bripka Riyanto Sarira menjelaskan, berdasarkan pengakuan Rudi Burhanuddin, narkoba jenis sabu itu akan dikonsumsi secara pribadi. Dari tangan pelaku, polisi mengamankan 6 paket sabu, masing-masing seberat 5 gram. Polisi pun memperkirakan satu paket sabu itu dihargai sekitar Rp 2 juta.
"Dia warga Kota Bone, Sulsel, dan sabu itu katanya untuk konsumsi pribadinya dia. Katanya untuk dipakai bertanding nanti kalau sudah dapat lawan. Ini pertama kalinya dia bawa sabu masuk ke Kolaka Utara (Kolut). Memang dia itu sudah sering bolak-balik Sulsel-Kolut," ungkap Bripka Riyanto Sarira, Rabu.
Riyanto menjelaskan, penangkapan Rudi berdasarkan informasi dari warga yang mencurigai seseorang membawa narkoba. "Setelah dapat info kita langsung menuju Pelabuhan Katoi. Saat kita lakukan identifikasi kepada setiap penumpang, RB akhirnya kita temukan. Saat digeledah memang sabu itu ada di saku celananya. Akhirnya dengan temuan barang bukti, kita giring ke Mako," ungkapnya.
Memang, lanjut Riyanto, Kolaka Utara ini rentan peredaran narkoba karena merupakan daerah transit, baik dari jalur darat maupun laut.
Dengan penangkapan ini, semakin menambah deretan panjang pelaku pemakai dan pengedar sabu di Kolaka Utara. Maka dari itu, Polres Kolaka Utara bekerja sama dengan pemda setempat melakukan upaya pencegahan dengan cara razia narkoba secara rutin.
"Kita libatkan juga masyarakat sebagai informan. Jadi, semua pihak harus terlibat dalam penuntasan narkoba ini. Kita akan gali lebih dalam apakah ada jaringan yang terbentuk di Kolaka Utara atau tidak," tambah Bripka Riyanto Sarira.