Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dua Perempuan Ini Berkelahi Berebut Suami di Kantor Polisi

Suasana SPKT Polsek Tanete Riattang, Kabupaten Bone,mendadak heboh, Jumat (15/11/2013).

zoom-in Dua Perempuan Ini Berkelahi Berebut Suami di Kantor Polisi
KOMPAS.com / ABDUL HAQ
Seorang polisi di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan tengah menengahi pertengkaran dua ibu rumah tangga (IRT) yang memperebutkan seorang suami di Markas Kepolisian Sektor (Mapolsek) setempat. Jumat, (15/11/2013). 

TRIBUNNEWS.COM, BONE - Suasana Kantor Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polsek Tanete Riattang, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, mendadak heboh, Jumat (15/11/2013). Dua orang perempuan beradu mulut di kantor tersebut.

Kedua wanita tersebut adalah Kartini (41) dan Lisdayanti, masing-masing warga BTN Seribu, Kelurahan Bulutempe dan BTN Toddopuli, Kelurahan Bulutempe, Kecamatan Tanete Riattang Barat.

Kedua perempuan itu bertengkar karena berebut suami, Andi Baharuddin, yang menikahi keduanya secara sah. Kartini adalah istri pertama Baharuddin dan mereka memiliki anak perempuan berusia 6 tahun.

Kartini melaporkan Lisdayanti, perempuan yang dinikahi Baharuddin empat bulan lalu. Kartini mengaku kerap diancam Lisdayanti dan pernah dikeroyok perempuan itu dengan beberapa temannya.

"Dia itu datang ke rumah, marah-marah, bahkan dia keroyok saya sama temannya, sampai saya pingsan, karena dia minta Bahar untuk menceraikan saya. Kau itu tidak malu rebut suamiku," kata Kartini.

Tak terima dituduh sebagai perebut suami orang, Lisdayanti pun membalas dengan kata-kata kasar sehingga adu mulut pun terjadi. "Kamu itu tidak bisa jaga suamimu, mungkin servismu jelek, makanya dia nikahi saya," balas Lisdayanti.

Petugas Polsek Tanete Riattang berusaha melerai mereka dan memediasi mereka untuk mencari solusi damai, termasuk meminta Baharuddin memilih istri mana yang akan diceraikan.

Berita Rekomendasi

Akhirnya Baharuddin lebih memilih istri pertamanya, dengan satu syarat Kartini sanggup membayar utang Baharuddin kepada Lisdayanti sebesar Rp 5 juta. "Saya pilih istri pertamaku Pak, tapi kalau dia bisa bayar utangku sama Lisda, karena jangan sampai dia tuntut saya," kata Baharuddin.

Hingga kini, pihak kepolisian berupaya untuk mendamaikan keduanya agar tidak terjadi perselisihan di kemudian hari. "Sementara, kita berupaya untuk mencarikan solusi terbaik untuk keduanya, bagaimana baiknya, " kata Kepala Kepolisan Sektor (Polsek) Taneteriattang Kompol Ali Syahban.

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas