Kepala Rudenim Tanjungpinang Sering Dapat 'Surat Cinta' dari Imigran Ilegal
Kepala Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Pusat Tanjung Pinang, Surya Pranata mengaku sering mendapat 'surat cinta' dari imigran ilegal
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, TANJUNGPINANG - Kepala Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Pusat Tanjung Pinang, Surya Pranata mengaku sering mendapat 'surat cinta' dari imigran ilegal yang menempati penampungan sementara baru warga negara asing yang dokumen izin tinggalnya bermasalah.
"Setiap hari saya selalu mendapat 'surat cinta' dari imigran ilegal yang menghuni Rudenim Pusat Tanjung Pinang," kata Surya di Kantornya, Jalan Jenderal Achmad Yani No 31 A, Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, Kamis (14/11/2013).
Surya menuturkan, 'surat cinta' yang dimaksud bukanlah surat cinta dalam arti sebenarnya. 'Surat cinta' yang dimaksud adalah secarik kertas keluhan yang dituliskan dari para imigran ilegal untuknya.
Keluh kesah para imigran ilegal itu cukup sering diterima oleh Karudenim Pusat Tanjung Pinang. Menurutnya, dalam sehari sedikitnya ada 10 surat yang ia terima. Isinya pun bermacam-macam.
"Banyak yang menanyakan kapan keluar (dari Rudenim). Lalu banyak yang mengeluhkan fasilitas seperti kipas angin rusak atau televisi yang bermasalah," tuturnya.
Surya mengaku selalu menyempatkan membaca surat dari para imigran ilegal itu. Ia pun tak segan untuk membalas surat atau memanggil si pengirim surat untuk membahas keluhan atau masukan yang hendak disampaikan.
"Kalau surat itu direspon kan mereka senang. Mereka merasa diperhatikan," cetusnya.
Jumlah imigran ilegal atau yang sering disebut deteni di Rudenim Pusat Tanjung Pinang sebanyak 379 orang. Deteni terbanyak berasal dari Afghanistan yakni 178 orang.