Rizwan: Pedang Berlapis Emas VOC Itu Dijaga Harimau dan Ular
Identitas pemuda yang menemukan sepasang pedang berlapis emas peninggalan VOC, Rabu (13/11/2013), akhirnya terungkap.
TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH - Identitas pemuda yang menemukan sepasang pedang berlapis emas peninggalan VOC, Rabu (13/11/2013), akhirnya terungkap.
Kamis (14/11/2013), pemuda yang menemukan pedang itu kembali datang ke Banda Aceh. Ia mengakui, bernama Rizwan (26), asal Kota Langsa yang selama ini tinggal bersama Muslim, pamannya, di Punge Blangcut, Banda Aceh.
Ditemani rekannya bernama Mansyur dan Muslim, Rizwan bertutur kepada Serambi cerita awal penemuan pedang VOC tersebut. Ia tertarik datang ke lokasi tempat ditemukan ratusan keping koin emas, Senin lalu itu karena Mansyur membawa pulang pecahan teko yang ia temukan di lokasi, Selasa (12/11) siang.
Setelah melihat pecahan teko tersebut, Rizwan minta kepada Mansyur agar membawanya ke lokasi temuan. Permintaan itu dipenuhi Mansyur, lalu mereka pulang. Karena tetap penasaran, akhirnya Rizwan sekitar pukul 23.30 WIB kembali ke Gampong Pande. Kali ini bersama temannya yang lain, bernama Syaiful.
"Saya sempat bertemu warga. Mereka sempat ingatkan saya agar tidak masuk ke lokasi itu, karena menurut mereka kawasan terlarang. Kalaupun masuk, risikonya tanggung sendiri. Tapi saya tetap masuk," kata Rizwan.
Saat Rizwan masuk ke lokasi temuan koin emas, Syaiful justru memutuskan menunggu di permukiman warga. "Pada saat masuk ke tempat itu, saya lihat ada seekor harimau besar yang berjalan di depan saya. Lalu saya jalan lagi, tiba-tiba ada ular besar di pohon. Waktu itulah saya lari dan pulang," kata Rizwan.
Telanjur penasaran, pada Rabu (13/11) sekitar pukul 14.00 WIB, Rizwan mengaku kembali ke lokasi dengan mengajak Mansyur. "Setelah kedua pedang itu saya temukan, saya dipergoki warga. Sehingga saya dibawa ke kantor keuchik. Begitulah ceritanya. Saya pergi, karena waktu itu, saya tak pakai baju, sehingga warga tidak sempat menanyakan siapa nama saya," ungkap Rizwan.
Sementara itu, pantauan Serambi di lokasi Kuala Krueng Geudong, Gampong Pande kemarin, mulai sepi. Bahkan beberapa titik jalur masuk ke areal mulai dijaga ketat oleh polisi dibantu TNI serta pegawai Kantor Kecamatan Kutaraja bersama warga Gampong Pande dan Merduati.
"Kalaupun ada warga yang ke lokasi, hanya karena mereka penasaran ingin melihat tempat itu dan tidak ada yang berniat masuk untuk mencari koin emas atau barang lainnya di tempat itu," kata Camat Kutaraja, Yusnardi SSTP kepada Serambi.
Ia meminta seluruh warga agar senantiasa menyadari bahwa benda-benda dari masa Kesultanan Aceh yang ditemukan di kawasan Kuala Krueng Geudong, merupakan pusaka leluhur yang harus dijaga dan dirawat serta wajib dilestarikan.
Sementara di Kantor Keuchik Gampong Pande, Jalan Tgk Dikandang, tampak sebagian warga menyambangi kantor desa itu. Mereka ingin melihat sepasang pedang VOC yang ditemukan Rizwan, Rabu (13/11).
Untuk mengatasi rasa penasaran warga yang mengunjungi tempat itu, di bagian dinding kantor keuchik akhirnya ditempel dua foto bergambar pedang yang ditemukan. Di foto pertama terlihat pedang sedang dipegang oleh tokoh gampong dan foto satu lagi pedang telah diletakkan di atas sajadah.
Di sana juga ada tulisan di kertas kanton merah, berbunyi "Untuk sementara waktu demi keamanan kita bersama, maka pedang kami amankan dulu. Demikian, untuk dimaklumi bersama. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih. Tertanda Keuchik Gampong Pande, Amiruddin. (mir)