Transmigran di Melawi Ngungsi karena Diserang Warga Gara-gara SMS
Fransiskus Susar, warga transmigran sejak Kamis (14/11/2013), terpaksa menginap di kantor Dinsosnakertrans Melawi.
Laporan Wartawan Tribun Pontianak Ali Anshori
TRIBUNNEWS.COM, MELAWI - Fransiskus Susar, warga transmigrasi SP 1 Desa Lekong Nyadom Kecamatan Ella Ilir, sejak Kamis (14/11/2013), terpaksa menginap di kantor Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Melawi.
Pasalnya, dia mendapat ancaman dari warga setempat. Fransiskus mengungkapkan, peristiwa pengancaman tersebut terjadi pada hari Minggu (10/11/2013) lalu, saat dia sedang bersantai dengan istrinya di rumah.
Dia mengaku sempat akan ditusuk dengan pahat sementara istrinya nyaris saja dibacok dengan parang.
"Saat saya akan ditusuk dengan pahat saya tangkap tangannya, kemudian orang tadi mencoba menyerang istri saya dengan parang," kata Fransiskus saat ditemui di Kantor Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Melawi, Jumat (15/11/2013).
Tidak hanya serangan, Fransiskus juga sempat mendapat ancaman yang tidak pantas dari seseorang sesama transmigran. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dia kemudian melapor ke aparat kepolisian yang berjaga di perkebunan sekitar tempat tinggal mereka.
"Namun laporan tersebut sepertinya tidak ditindaklanjuti, karena istri saya trauma akhirnya sayapun mengungsi ke sini untuk mencari aman. Sebab saya juga memikirkan anak dan istri saya, jangan sampai karena takut akhirnya terjadi hal yang buruk," katanya.
Fransiskus Susar mengungkapkan, aksi penyerangan yang dilakukan oleh tetangganya bermula dari kesalahpahaman. Kata dia, saat itu dia bersama oknum penyerang datang ke Dissosnakertrans Melawi untuk mengambil bantuan pembuatan alat tenun sebesar Rp 2,4 juta.
"Sesampainya di rumah, dia mengajak kerja sama, kemudian dia minta bagian. Sayapun kasih dia 1 juta, dan saya Rp 1,4 juta, yang Rp 400 ribu untuk beli bahan kayu, itupun masih kurang. Namun, orang tadi bilang katanya dia mendapat SMS dari orang dinas, kalau saya mendapatkan Rp 5 juta. Padahal orang dinas tidak pernah SMS sama dia," tuturnya.
Dia berharap, dinas terkait bisa menyelesaikan persoalan ini, karena dia juga ingin aman di tempat tinggalnya yang baru. Apalagi di sana Fransiskus sudah memiliki tanaman, serta hewan ternak yang saat ini ditinggalkan.