Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gandeng TNI-Polri, Pemkot Bandung Tertibkan Parkir dan PKL

Tim gabungan Pemkot Bandung, kepolisian, dan TNI menertibkan parkir di depan Pasar Baru, Sabtu (16/11).

Editor: Sanusi
zoom-in Gandeng TNI-Polri, Pemkot Bandung Tertibkan Parkir dan PKL
WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
Petugas Satpol PP mengangkut lapak pedagang kaki lima (PKL) yang nekat berjualan di trotoar Pasar Gembrong, Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (12/9/2013). Sebanyak 250 aparat gabungan kembali melakukan penertiban terhadap PKL yang masih berjualan di trotoar. Warta Kota/angga bhagya nugraha 

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Tim gabungan Pemkot Bandung, kepolisian, dan TNI menertibkan parkir di depan Pasar Baru, Sabtu (16/11).

Di tengah 208 personel yang terlibat dalam penertiban, ikut terjun pula Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, Kasatlantas Polrestabes Bandung AKBP Yully Kurniawan, dan Kabag Ops Polrestabes Bandung AKBP Diki Budiman.

"Pemkot tidak sanggup menyelesaikan beberapa masalah Kota Bandung tanpa ada bantuan, makanya kami gandeng TNI dan polisi," ujar Emil, panggilan akrab Ridwan Kamil, di sela-sela penertiban parkir di depan Pasar Baru, Jalan Oto Iskandar Dinata, kemarin.

Emil mengatakan, penertiban parkir di depan Pasar Baru dilakukan karena setiap hari Sabtu banyak komplain dari wisatawan yang mengeluhkan soal macet. "Kami sering menerima laporan dari warga dan wisatawan bahwa di kawasan Pasar Baru sering terjadi kemacetan, terutama di hari Sabtu, makanya kami mencari solusi," ujar Emil.

Menurut Emil, mengatasi kemacetan merupakan prioritas kerja 100 hari, tapi hanya mampu mengurangi dengan cara menertibkan penyebab macet. "Penyebab macet di antaranya parkir yang tidak tertib dan PKL di badan jalan. Makanya harus ditertibkan, tidak ada toleransi," kata Emil.

Kasatlantas Polrestabes Bandung AKBP Yully Kurniawan mengatakan, untuk mengatasi kemacetan, salah satu caranya memberlakukan 4 in 1 (Four in One) di kawasan Pasteur. Namun para pelanggar 4 in 1 belum bisa ditindak karena belum ada rambu yang memadai.

"Para pelanggar 4 in 1 hanya diperingatkan, belum ada tindakan, karena belum ada rambu-rambu di kawasan Pasteur," ujar Yully di tempat yang sama.

Berita Rekomendasi

Menurut Yully, sejak adanya 4 in 1, kemacetan di sekitar Pasteur, Sukajadi, dan Gasibu sudah berkurang dibandingkan sebelum ada 4 in 1. Wisatawan yang datang ke Bandung, yang biasanya keluar dari Pasteur, kini menyebar ke Mohammad Toha dan Pasirkoja sehingga arus lalu lintas Pasteur tidak macet. "Kalau weekend macet sampai jam 22.00, tapi dengan adanya 4 in 1 sudah tidak begitu macet," ujar Yully.

Yully berharap Pemkot segera memasang rambu lalu lintas untuk landasan hukum menindak para pelanggar. Walau sudah ada Keputusan Wali Kota, kata Yulli, rambu-rambu tetap dibutuhkan.

Menanggapi permintaan polisi itu, Emil akan berkoordinasi dan membahas bersama stafnya. "Four in one salah satu cara mengatasi kemacetan akan dievaluasi dulu, tapi saya sudah punya cara juga untuk mengatasi macet di Pasteur dan saat ini masih dalam pembahasan," ujar Emil.

Selain menertibkan parkir di depan Pasar Baru, tim gabungan juga menertibkan pedagang kaki lima (PKL) Jalan Kepatihan. Kedatangan petugas Satpol PP dibantu puluhan anggota Dalmas Polrestabes mengejutkan para pedagang yang sedang menggelar dagangannya lengkap dengan tenda dan lapak.

Penertiban yang dipimpin Kasatpol PP Kota Bandung Ferdy Lisgaswara hanya mengangkut tenda, lapak, serta besi penyangga lapak, sedangkan barang-barang diamankan oleh pemiliknya masing-masing.

Ferdy mengatakan, pihaknya memfokuskan penertiban di empat titik, yaitu Kepatihan, sekitar Alun-alun, Jalan Merdeka, dan Gasibu. "Untuk tahap awal, kami tertibkan yang di kawasan Kepatihan dulu," kata Ferdy. (tsm)

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas