Penumpang Susi Air Beralih Naik Kapal Laut
Calon penumpang Susi Air yang sudah telanjur membeli tiket terpaksa beralih menggunakan perjalanan darat dan lau
Editor: Budi Prasetyo
- Sudah Dua Hari Tidak Beroperasi Akibat Sinabung
- Notam Terbaru Debu Sinabung Bertiup ke Pantai Barat
TRIBUNNEWS.COM MEDAN, - Calon penumpang Susi Air yang sudah telanjur membeli tiket terpaksa beralih menggunakan perjalanan darat dan laut, pascapenghentian operasi maskapai ini, akibat debu vulkanik Sinabung.
Hingga Senin (25/11/2013), maskapai ini, belum mencabut penghentian operasi melayani rute Kualanamu-Simelue, Kualanamu-Singkil, Kualanamu-Kutacane, Kualanamu-Aekgodang.
Misbahuddin, calon penumpang Susi Air rute Kualanamu-Simelue yang seharusnya berangkat Minggu, namun hingga kemarin belum mendapatkan kepastian berangkat. "Alasan mereka katanya karena Sinabung masih bergejolak sehingga tidak dapat terbang," katanya saat dikonfirmasi via seluler, Senin malam.
Bersama satu orang temannya, Misbahuddin, terpaksa menginap di Medan. Padahal tiket Kualanamu-Simelue sekali terbang Rp 600 ribu.
"Kemarin saat diberi pilihan apakah pilih ditunda atau uang dikembalikan, saya pilih pindah ditunda. Namun kalau tidak jelas seperti ini juga, besok saya akan minta uang dikembalikan," ujar staf PLN Sinabang tersebut.
Sebelumnya, KOMPAS edisi Senin, sempat melansir, transportasi ke Simelue, putus total setelah Susi Air menghentikan penerbangan. Pasalnya, angkutan laut yakni ferry milik ASDP juga sedang mengalami perbaikan.
Namun Misbahuddin mendapat kabar terbaru, ferry tersebut sudah beroperasi kembali dalam beberapa hari ini.
''Dari Medan, kami naik bus ke Tapaktuan. Dari sana naik ferry ke Simelue. Kalau ditotal sih perjalanan bisa sapai 24 jam, satu hari satu malam. Itu kalau dapat kapal di Tapaktuan, kalau tidak ya harus menginap lagi satu malam menunggu kapal selanjutnya."
Misbahuddin mengaku ada urusan keluarga di Medan, sehingga pulang kampung Sabtu (23/11).
Susanto General Manager Air Navigation (AirNav) di Bandara Kualanamu mengakui hingga kemarin Susi Air belum beroperasi.
"Susi Air memang sampai hari ini (Senin) belum beroperasi. Itu kebijakan mereka, penyebabnya kenapa mungkin baik ditanyakan langsung kepada airline yang bersangkutan," kata Susanto, Senin sore.
Ia mengakui Direktorat Navigasi Penerbangan (Dirnavpen) Dirjen Perhubungan Udara sudah mengeluarkan Notice to Airmen (Notam) baru terkait erupsi Gunung Sinabung yang menyemburkan abu vulkanik yang bisa mengganggu penerbangan.
"Kondisi Kualanamu memang sudah normal kembali, namun kita tetap mengeluarkan peringatan Notam ashtam (abu) yang baru. Ashtam itu dikeluarkan untuk arah Barat Daya dari Gunung Sinabung. Dianjurkan penerbangan tidak dilakukan mengarah ke sana."
Ashtam itu kata Susanto setelah terlihat dalam radar satelit Australia yang kemudian dikomunikasikan ke Dirnavpen Dirjen Perhubungan Udara. Sehari sebelumnya berdasarkan arah angin abu vulkanik mengarah ke Pantai Timur Sumatera, namun kali ini abu vulkanik mengarah ke Pantai Barat.
"Arah itu (abu vulkanik) di ketinggian atau flight level 150 atau 15 ribu kaki menuju ke Simelue dan Kutacane, Aceh Tenggara."
Seperti Notam sebelumnya, Notam baru itu juga bersifat sementara.
"Sekitar 18 jam, tadi diterbitkan mulai pukul 09.00 WIB. Ini wajib diperharikan oleh operator penerbangan termasuk para pilot maskapai."
Airport Duty Manger Bandara Kualamamu Jamal Amri membenarkan Susi Air masih belum beroperasi, karena kebijakan yang dibuat oleh pihak Susi Air sendiri.
Ia berkeyakinan Notam terbaru ini merupakan alasan bagi Susi Air untuk tidak melakukan penerbangan. Apalagi rute yang ditempuh oleh maskapai milik PT ASI Pujuastuti Aviation banyak melayani rute penerbangan dari Kualanamu dan menuju pantai barat Pulau Sumatera seperti Simelue dan Singkil.
"Abu vulkanik ini kan memang sangat membahayakan bagi penerbangan yang menginginkan kepastian keselamatan dan keamanan para penumpangnya. Jadi kalau mereka masih menghentikan operasionalnya masih wajar, karena mereka tidak ingin membahayakan penumpangnya."
Hadi Zulfadli, Operasional Manager Susi Air Medan tidak dapat dikonfirmasi terkait penghentian operasional maskapainya untuk hari kedua. Saat dihubungi nomor ponselnya tidak diangkat, begitu juga saat disms tidak dibalas. (riz)