Potensi Sungai Mahakam Perlu Dimaksimalkan
Untuk Provinsi Kaltim khususnya Samarinda, masih banyak potensi - potensi investasi yang belum maksimal
Editor: Budi Prasetyo
Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Doan Pardede
TRIBUNNEWS.COM SAMARINDA, - Untuk Provinsi Kaltim khususnya Samarinda, masih banyak potensi - potensi investasi yang belum maksimal atau bahkan belum tersentuh sama sekali. Demikian dikatakan Aksa Mahmud, salah satu nara sumber dalam acara Gelar Temu Bisnis bertema "Upaya Meningkatkan Pertumbuhan Investasi Di Kota Samarinda Guna Mendukung Pembangunan Dan Kesejahteraan Masyarakat" di Hotel Bumi Senyiur, Kamis (28/11/2013).
Aksa Mahmud sendiri masuk dalam kategori orang terkaya Indonesia versi Majalah Forbes Tahun 2013. Aksa dinobatkan sebagai orang terkaya urutan ke-38 di Indonesia dengan nilai kekayaan mencapai 780 juta dolar AS atau sekitar Rp 8,9 triliun. Aksa juga merupakan Komisaris Utama PT Semen Bosowa.
Acara garapan Badan Penanaman Modal Daerah (BPMD) Samarinda ini juga menghadirkan nara sumber lainnnya yakni Walikota Samarinda, Syaharie Jaang, Tamba P Hutapea dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dengan moderator Aji Sofyan Effendy.
Salah satu peluang investasi kata Aksa, cara pikir masyarakat yang hanya mencari uang di Samarinda namun menghabiskan di daerah lain.
"Cuma orang selalu berpikir, cari uang di Samarinda tidak simpan di Samarinda, tidak di putar di Samarinda," kata Aksa.
"Saya kasih contoh, Sungai Mahakam belum ada menjadikan sungai ini menjadi lahan menghasilkan penghasilan. Saudara - saudara wartawan belum pernah kan makan di atas sungai?. Mestinya harus ada restoran di atas Sungai Mahakam," tambahnya.
Bukan hanya memancing pengunjung dari luar daerah, bila memang restoran di atas sungai ini diminati, jumlah penduduk Samarinda yang mencapai 1 juta jiwa juga merupakan pangsa pasar yang besar.
"Pada malam hari semua tamu - tamu di jamu di atas sungai. Sehingga orang berkata oh enak. Dan itu akan memancing keluar orang dari rumah untuk makan di restoran. Karena enak, dia bawa keluarganya, anaknya," katanya.
Selain sebagai sumber penghasilan, disatu sisi menurutnya ini akan menambah keindahan kota Samarinda.
"Karena teorinya, kalau banyak orang iru sudah kesempatan investasi. Itu saja, yang sulit investasi kalau tidak ada orang," kata Aksa.