Satu Dokter Malapraktik yang Buron Dikabarkan Sembunyi di Dumai
Warga Dumai, Riau, sempat dihebohkan beredarnya kabar bahwa dr hendy Siagian, berada di wilayahnya.
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru Mayonal Putra
TRIBUNNEWS.COM, DUMAI - Warga Dumai, Riau, sempat dihebohkan beredarnya kabar bahwa satu dokter buronan yang melakukan malapraktik di Kota Manado, dr hendy Siagian, berada di wilayahnya.
Menurut informasi yang dihimpun, Hendy diduga berada di Jalan Air Bersih, melayat keluarganya yang meninggal dunia.
Kabar burung itu, membuat nyali wartawan terpancing untuk mendalaminya. Alhasil, puluhan wartawan lintas media, termasuk Tribun Pekanbaru mendatangi Jalan Air Bersih, Dumai Timur.
Sesampai di Air Bersih, Dumai Timur memang ada yang meninggal, yakni Merenty Lubis. Dari cerita kerabatnya, mendiang Merenti Lubis punya suami Manurung.
Sedangkan Manurung, punya "tulang" atau paman dari Siagian. Meski tak menemukan orang yang dimaksud, keluarga yang berduka itu mengakui dr Hendy Siagian yang berkasus di Manado, memiliki keluarga di Dumai.
"Tapi, kami tak tahu dr Hendy Siagian. Tak ada di sini, bahkan jauh kalau dikaitkan mendiang," ujar RN Sihombing kepada tribunpekanbaru.com, Jumat (29/11/13) di rumah duka.
Hal yang sama juga disampaikan L Manurung. Justru dia mengatakan tidak ada orang dari Manado dan Jakarta yang datang.
"Kerabat paling jauh yang datang cuma dari Jambi. Tak ada dari Manado atau Jakarta," ujarnya.
Tiga dokter di Manado Sulawesi Selatan dr Dewa Ayu Sasiary, dr Hendy Siagian, dan dr Hendry Simanjuntak yang dipidana soal malpraktik.
Dari kabar beredar di Dumai, kedatangan dr. Hendy Siagian dikawal ketat aparat. Namun, di Dumai Timur dan di rumah duka Merenty Lubis, juga tidak terlihat ada pengawalan aparat.
Nyaris tidak ada keterangan terkait kedatangan rekan dr Hendry Simanjuntak dan dr. Dewa Ayu Sasiary Prawani ini di Dumai Timur secara khusus, dan Kota Dumai secara umum sampai berita ini ditulis.
Dari pemberitaan tribunnews.com, ketiga dokter tersebut terjerat kasus malpraktik di Rumah Sakit Manado pada tahun 2010, mengakibatkan meninggalnya pasien Julia Fransiska Makatey.