Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ini Rahasia Orang Papua Hingga Jarang Sakit Gigi

buah pinang ramai diperjualbelikan di perbatasan Indonesia-Papua Nugini. Sekarung pinang ukuran sedang dihargai Rp 700 ribu.

Penulis: Agung Budi Santoso
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Ini Rahasia Orang Papua Hingga Jarang Sakit Gigi
Agung Budi Santoso/Tribunnews.com
Lina, warga Kelurahan Koya Barat, Jayapura, menunjukkan buah dan bunga Pinang sebelum dia kunyah. Buah pinang dikunyah sebagai antiseptik alami warga setempat. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Agung BS

TRIBUNNEWS.COM, JAYAPURA - Jika orang Jawa menjaga kesehatan gigi lewat mengunyah daun sirih, orang Papua memilih buah pinang sebagai obat. Setidaknya ini dilakukan warga Kelurahan Gurabesi, Entrop maupun Koya Barat, Jayapura, Papua.

Sehari mereka bisa 3 - 4 kali mengunyah buah pinang dicampur kapur sirih. Setelah buah pinang dikunyah, kapur sirih menyusul dilahap. Buah pinang sendiri warnanya hijau. Sebesar ibu jari. Sebagian lain melahapnya dengan batang bunganya.

Sebagai pelengkap, pinang dikunyah dengan kapur sirih. Bukan kapur berbahan batu kapur gunung, tapi kapur kerang. Beberapa saat dikunyah, 10 menit kemudian dimuntahkan. Dengan begitu gigi bebas kuman pemicu bau dan keropos.

"Saya jarang sakit gigi. Berlubang juga enggak. Semua berkat pinang, " kata Lidya, warga Indonesia yang tinggal di Kampung Skouw, dekat perbatasan Indonesia - Papua Nugini.

"Kalau orang lain bergantung pada rokok, kami nggak bisa jauh dari pinang sehari pun," tutur Lina, penggemar pinang lain.

Pengamatan Tribunnews.com, buah pinang ramai diperjualbelikan di perbatasan dua negara karena banyak penggemarnya. Harganya lumayan mahal. Sekarung pinang ukuran sedang dihargai Rp 700 ribu. Karung besar bisa sampai Rp 1 juta.

Berita Rekomendasi
Tags:
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas