Belasan Santri Mendadak Sesak Nafas Massal
Peristiwa sesak nafas massal yang dialami 15 santriwati ini sudah terjadi tujuh kali selama tahun 2013 ini
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, MEULABOH - Sebanyak 15 santriwati (santri perempuan) yang tinggal di asrama Pondok Pesantren Serambi Mekkah, Desa Blang Beurandang, Kecamatan Johan Pahlawan, Meulaboh, Aceh Barat, sejak Senin (16/12/2013) malam hingga Selasa (17/12/2013) dini hari terpaksa dirawat di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh akibat mengalami sesak nafas secara massal saat berada di asrama.
Informasi yang dikumpulkan Serambi (Tribunnews.com Network) dari sejumlah guru di IGD RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh, kemarin menyebutkan, peristiwa sesak nafas massal yang dialami 15 santriwati ini sudah terjadi tujuh kali selama tahun 2013 ini.
Para guru mengaku heran dengan kejadian tersebut, karena peristiwa sesak nafas ini kerap dialami para santri di ruang berbeda. Kejadian ini memaksa armada ambulans harus berulang kali datang ke pesantren guna menjemput santri yang mengalami sesak nafas.
Amatan Serambi di ruang rawat IGD RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh, terlihat para santri terkulai lemah dengan kondisi jarum infus di tangannya. Bahkan beberapa di antaranya harus dirawat menggunakan oksigen. Tenaga medis beserta dokter terlihat bekerja ekstra memberikan pertolongan kepada para korban yang semuanya perempuan ini.
Fahrul Razi Waly, guru di Ponpes Serambi Mekkah, Meulaboh kepada wartawan mengaku pihak pesantren tidak mengetahui pasti mengapa peristiwa ini bisa terjadi.
"Kami tidak tahu mengapa peristiwa ini bisa terjadi di saat bersamaan," katanya. Namun diakuinya, kejadian ini membuat santri resah.
Sementara itu seorang petugas medis yang ditanyai wartawan di IGD RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh mengaku peristiwa sesak nafas massal yang dialami para santri di Ponpes Serambi Mekkah, ini diduga akibat penyakit maag yang kambuh. Namun mereka tidak berani memberikan keterangan lebih lanjut karena dokter jaga sedang menangani pasien lainnya.
Sementara hingga berita ini diturunkan wartawan belum berhasil menanyai seorang dokter pun.(edi)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.