Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dua Polisi Siaga di Jembatan Pasupati Cegah Aksi Bandit

Polrestabes Bandung pun menurunkan tim pengurai massa roda dua sebanyak 10 tim dengan jumlah anggota sebanyak 20 personel.

Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in Dua Polisi Siaga di Jembatan Pasupati Cegah Aksi Bandit
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Suasana kendaraan tampak padat menjelang azan magrib saat melintas Mesjid Bio Farma di jembatan layang Pasupati, Kota Bandung, Senin (13/8). Menjelang berbuka puasa ruas jalan di Kota Bandung khususnya yang menuju pusat kuliner dipadati kendaraan. 

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG – Mengemukanya kasus bandit jalanan yang melukai korbannya, khususnya di kawasan sekitar Jembatan Layang atau Flyover Pasupati, Kabag Ops Polrestabes Bandung, AKBP Diki Budiman mengungkapkan, kepolisian mengintensifkan kegiatan patroli dengan melakukan pengamanan terbuka dan pengamanan tertutup.

Ada enam titik di wilayah Kota Bandung yang pengamanannya lebih ditingkatkan, khususnya di kawasan Jembatan Layang Pasupati yang dianggap rawan. Dari keenam titik yang pengamanannya lebih ditingkatkan tersebut, dilakukan penjagaan masing-masing oleh dua personel.

"Pengamanan mulai dilakukan pada pukul 18.00 sampai pagi. Selain itu,  juga dilakukan pengamanan mobile di ruas jembatan pasupati. Ini berlaku selamanya, bukan hanya sekarang," kata Diki.

Polrestabes Bandung pun menurunkan tim pengurai massa roda dua sebanyak 10 tim dengan jumlah anggota sebanyak 20 personel. Lebih jauh, Diki menyebutkan, peningkatan pengamanan tidak hanya dilakukan di Flyover Pasupati saja. Namun, juga beberapa ruas jalan lainnya yang dianggap rawan.

Beberapa ruas jalan yang dianggap rawan tersebut, antara lain Jalan Pasteur, Dr Djunjunan, Cipaganti,  Cihanpelas, Watukencana, Riau, Otten, Citarum, Cimandiri, Supratman, kawasan Dago Atas, Tubagus Ismail, Jl Dipatiukur dan Jalan PHH Mustopa (Suci).

"Peningkatan pengamanan, antisipasi kejahatan jalanan ini juga Kepolisian berkoordinasi dengan Satpol PP, Skogar, Denpom dan Kodim. Kita lakukan pengamanan seperti ini hingga tingkat kejahatan di lokasi rawan sudah bisa dieliminir," ujar Kabag Ops.

Tak dimungkiri oleh Diki, terjadinya kejahatan jalanan selain lokasinya sepi, juga minimnya penerangan jalan dan hal itu dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan. Seperti halnya korban di jembatan layang pasupati. Ia menilai dengan rentang jalan cukup panjang, tentunya sangat sulit bagi korban untuk berteriak meminta tolong karena lokasinya jauh kemana-mana.

Berita Rekomendasi
Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas