Korban Banjir Gresik Mulai Bercocok Tanam
Sedang bantuan sembako tetap mengalir dari organisasi masyarakat Pemuda Pancasila, Kamis (26/12/2013)
TRIBUNNEWS.COM, GRESIK - Petani di Kecamatan Benjeng mulai bercocok tanam padi usai banjir Kali Lamong selama sepekan kemarin. Namun, tidak demikian halnya dengan petani di Kecamatan Menganti. Sedang bantuan sembako tetap mengalir dari organisasi masyarakat Pemuda Pancasila, Kamis (26/12/2013).
Banjir Kali Lamong yang menggenangi sebagian wilayah pertanian di Kecamatan Benjeng, Cerme, dan Menganti di sebagian wilayah petani mulai bertanam padi. Sedangkan masyarakat yang tidak memiliki modal untuk bertanam lahan pertaniannya dibiarkan gersang.
"Selama sepekan setelah banjir, warga memilih bersih-bersih rumah, baru memperbaiki sawah. Termasuk menanam padi yang sudah mati," kata Choril Anam, warga Desa Kepatihan, Kecamatan Menganti.
Di Desa Kepatihan, sedikitnya ada 62 hektar tanaman padi yang rusak, sehingga petani kesulitan mencari modal untuk menanam padi.
"Modal sudah dikeluarkan membeli benih saat tanam padi kemarin, sekarang modal sudah habis untuk makan dan mencukupi kebutuhan sehari-hari saat dan setelah banjir," imbuhnya.
Data lahan pertaian yang terkena banjir Kali Lamong di Dinas Pertanian Kabupaten Gresik yang terendam yaitu 4.676 hektare tanaman padi, 1.27 hektare tanaman jagung dan 15 hektare tanaman tebu.
Sementara, organisasi kepemudaan Pemuda Pancasila Kabupaten Gresik membantu sembako kepada korban banjir Kali Lamong di Kecamatan Cerme.
"Kita mengajak kepada pemuda agar memiliki rasa kepedulian kepada sesama umat manusia. Pemuda sekarang mulai terjebak dengan kemajuan zaman. Dengan bakti sosial ini bisa menggugah rasa empati para pemuda khususnya Pemuda Pancasila," kata Ketua Pemuda Pancasila Kabupaten Gresik, Lailatul Qodri.(Sugiyono)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.