Mobil Masuk Jurang, Dua Remaja Terjebak dalam Lumpur
Diperkirakan, kedua remaja tersebut meninggal dunia karena lebih dari tiga jam berada di dalam air
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Manado, Erick Mongisidi
TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Kecelakaan maut terjadi di Ring Road Manado, Kamis (26/12/2013). Mobil Toyota Kijang Innova sarat penumpang masuk ke jurang, Kamis (26/12/2013) petang. Mobil nahas itu kemudian tenggelam dalam lumpur.
Akibatnya, Tim Badan SAR Nasional (Basarnas) Kota Manado kewalahan mengevakuasi dua dari tujuh orang yang ada di dalam mobil. Dua orang yang tenggelam dalam lumpur itu adalah Fernando Manguni (19) dan Resa (18).
Fernando dan Resa terjepit setelah mobil Innova yang dikemudikan Rivaldi Panese (19), terguling hingga ke jurang dan masuk ke dalam air berlumpur sedalam enam meter.
Sekitar pukul 18.00 Wita, Tim Basarnas yang dipimpin Kepala Kantor Basarnas Suyanto Samijan dan petugas Kepolisian Resort Manado yang dipimpin Kapolresta Kombes Sunarto, tiba di tempat kejadian dan langsung berupaya mengevakuasi kedua pemuda tersebut.
Upaya dilakukan dengan penyelaman yang dilakukan oleh tim Basarnas dan pihak kepolisian. Namun upaya itu belum langsung tercapai, karena mobil sudah masuk ke dalam lumpur setinggi dada orang dewasa. Sekitar pukul 19.00 Wita, tim Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) tiba di lokasi kejadian dan membantu mengevakuasi.
Namun upaya belum juga berhasil, karena dua oksigen yang digunakan untuk menyelam habis sehingga tim harus menunggu oksigen tambahan tiba. Setelah oksigen tiba, Briptu Pusung, petugas dari Pol Air Manado dan Kepala Kantor Basarnas Suyanto Samijian langsung mengambil alih penyelaman untuk mengikat mobil dengan tali.
Karena kondisi lokasi yang sangat curam, tim evakuasi sangat kesulitan menarik mobil itu. Apalagi mobil tersebut sudah masuk ke dalam lumpur. Meski begitu, tim berhasil mengikat tali ke mobil tersebut, meski belum langsung dapat dievakuasi.
Samijian usai menyelam mengaku keadaan di bawah sangat sulit sehingga membutuhkan bantuan kendaraan yang lebih berat untuk mengangkat mobil itu.
"Lumpur sangat tebal sehingga mobil sangat berat jika hanya diangkat menggunakan mobil milik Basarnas. Keadaan di bawah sangat susah. Karena mobil saja tidak kelihatan akibat masuk ke dalam lumpur," ungkap Samijian.
Upaya terus dilakukan. Namun karena tali yang digunakan tidak cukup panjang serta rumput dan tangkai pohon di lokasi sangat menghalangi evakuasi itu, sekitar pukul 21.00 Wita, tim memutuskan untuk menarik kendaraan menggunakan mobil mixer semen milik Megamas yang didatangkan oleh satuan Lantas Polda Sulut.
Hingga berita ini diturunkan, upaya masih terus dilakukan tim penyelamat. Sementara Fernando dan Resa masih berada di dalam mobil yang terjebak di dalam lumpur tersebut.
Diperkirakan, kedua remaja tersebut meninggal dunia karena lebih dari tiga jam berada di dalam air.
Rivaldi Panese, ketika ditemui Tribun Manado (Tribunnews.com Network) mengatakan, saat itu dia dan keenam temannya, yaitu Claudio Kahejau (17), Indah Karepa, Christo Salindeho (16) dan Felisia (17), Fernando dan Resa ingin merayakan Natal ke rumah seorang teman di daerah Langowan.