Pasir Laut Subang Dikeruk Untuk Bahan Great Sea Wall Jakarta
Pasir laut di Laut Jawa wilayah Subang bakal dikeruk. Luas lahan pengerukan diperkirakan mencapai 6.731 hektar untuk great sea wall Jakarta
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, SUBANG - Pasir laut di Laut Jawa wilayah Subang bakal dikeruk. Luas lahan pengerukan diperkirakan mencapai 6.731 hektare. Pengerukan akan mencapai kedalaman 10-30 meter di laut. Penambangannya berada di kawasan pantai sekitar 1,4 km dan terjauh sepanjang 6 km.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Subang bekerja sama dengan PT Tri Yudo Kencana untuk merealisasikan rencana penambangan tersebut. Pasir-pasir itu akan diangkut ke Jakarta untuk keperluan pembangunan great sea wall (tembok penahan ombak) di Teluk Jakarta.
"Kami sudah ajukan rencana ini ke Pemkab Subang sejak 2011. Analisis mengenai dampak lingkungan (amdal) sudah keluar," kata Dadan Sudana, Direktur Utama PT Karya Mandiri Environment, selaku konsultan PT Tri Yudo Kencana, kepada Tribun Jabar di Subang, Rabu (18/12/2013) silam.
Pasir laut yang ditambang, kata Dadan, terletak di kawasan Kecamatan Sukasari dan Legon Kulon, Kabupaten Subang. "Pasirnya akan dibawa ke Jakarta untuk pembangunan great sea wall di Teluk Jakarta sebagai upaya menanggulangi banjir di Jakarta. Tidak akan melewati darat," katanya.
Pasir, kata Dadan, akan diangkut menggunakan kapal besar, Trailing Suction Hopper Dredging, yang memiliki panjang 157 meter, kecepatan 15,7 knot, tenaga pompa pengisap 2x2, serta bisa menampung 16.500 meter kubik pasir.
"Kapal ini akan menyedot pasir di dalam laut sambil terus bergerak di area penambangan pasir laut. Dalam satu hari, kapal ini akan menyedot pasir selama dua jam. Setelah itu, pasir-pasir yang disedot ditampung di kapal ini dan akan dibawa ke Jakarta," ujarnya.
Ia mengatakan, perairan Subang memiliki potensi pasir yang besar. Total volume pasir yang terukur, kata dia, mencapai 920 juta meter kubik.
"Kapasitas 920 juta meter kubik dengan luas daerah sebaran 92 juta meter persegi ini hanya mampu memenuhi kurang lebih 15 persen pasaran di Jakarta. Untuk produksinya sendiri, kami menargetkan sebesar 36 juta meter kubik per tahun," katanya. TRIBUN JABAR
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.