Cerita Penumpang Bus Maut Gunung Harta Berebutan Keluar
Menurut seorang penumpang asal Ambarawa, Kristadi (44), seluruh pintu dalam kondisi tertutup rapat.
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Terjadi kepanikan luar biasa di dalam Bus Gunung Harta ketika bus trayek Bekasi-Ponorogo ini nyemplung di Sungai Wonoboyo, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang, Selasa (31/12/2013) sekitar pukul 02.15.
Menurut seorang penumpang asal Ambarawa, Kristadi (44), seluruh pintu dalam kondisi tertutup rapat.
Satu-satunya tempat keluar dari bus yang miring ke kanan di dasar sungai itu adalah kaca depan.
"Suasananya panik, semua berebutan keluar lebih dulu dari kaca depan bus. Kacanya sudah tidak ada, jadi bolong," terang Kristadi kepada Tribun Jateng di RS Ken Saras, Selasa dini hari.
Kristadi yang naik dari Karawang itu duduk di bangku deret keempat di belakang sopir. Dia dalam keadaan terjaga karena bersiap akan turun di Bawen sebelum melanjutkan perjalanan ke Ambarawa.
"Saya tahu sopir tidak mengantuk karena dia terus mengajak kernet mengobrol. Terus saya dengar sopir berteriak,'eh bise kenapa, bise kenapa," imbuh Kristadi.
Dia melihat bus melaju zigzag ke kiri-kanan-kiri-kanan sebelum tercebur ke sungai. Penuturannya dibenarkan Endang, kernet yang duduk di sebelah sopir.
Menurutnya, bus itu selip akibat jalan licin sehingga sopir Hadi Purwanto tak bisa mengendalikan kemudi.