Kapolsek Pammana Bantah Anggotanya Aniaya Kepala Dusun
Saat itu, polisi menggerebek rumah Satta untuk mencari pria bernama Iwan yang dilaporkan Ari telah menculik istri Arinya
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, BONE - Satta (44), Kepala Dusun Bonto, Desa Mamminasae, Kecamatan Lamuru, Kabupaten Bone, babak belur saat rumahnya digerebek puluhan polisi yang dipimpin langsung Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Pammana, Kabupaten Wajo, Kamis (2/1/2014) dini hari sekitar pukul 01.00 Wita.
Saat itu, polisi menggerebek rumah Satta untuk mencari pria bernama Iwan yang dilaporkan Ari telah menculik istri Ari. Namun lantaran tak menemukan pelaku, seorang pria menganiaya Satta hingga korban babak belur. Wajah Satta lebam dan mulutnya mengeluarkan darah.
"Bapak mau melawan, tetapi tidak bisa karena ditodong pakai senapan laras panjang. Ada Pak Kapolsek, dia lihat-lihat saja bapak saya dipukuli," tutur Vivi, anak korban yang menemani Satta melapor ke Polres Bone.
Sementara itu, pihak Profesi dan Pengamanan (Propam) Polres Bone yang dikonfirmasi menyatakan sudah menyarankan Satta untuk melapor ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT). Sebab, dari hasil pemeriksaan korban, tidak jelas apakah pelaku penganiayaan merupakan anggota polisi atau sipil.
"Iya kita sarankan melapor di SPKT karena korban tidak tahu yang menganiaya itu polisi atau bukan," kilah Aipda Andi Abdul Rahman, Kasi Propam Polres Bone.
Di lain pihak, Kapolsek Pammana AKP Jasman Parodi yang dikonfirmasi melalui telepon seluler membantah anak buahnya telah menganiaya Satta. Namun ia mengakui pihaknya melakukan penggerebekan di rumah korban.
"Iya, memang saya pimpin langsung penggerebekan, tetapi bukan anggota yang memukul, melainkan Ari karena emosi istrinya diculik. Malah saya yang melerai waktu dipukul," kata AKP Jasman Parodi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.