kecelakaan speedboat Mahakam Uang Rp 35 Juta Ikut Tenggelam
Padahal, uang gaji guru yang baru diambil dari bank hilang dalam kecelakaan tersebut. Sekitar Rp 10 juta.
Editor: Budi Prasetyo
Ana sudah biasa ke Palembang dari desanya Jalur 18. Dia belanja di Pasar 16 Ilir pulang-pergi (PP) untuk dijual lagi ke kampung halamannya
"Speedboat sudah menjadi kendaraan saya karena lebih cepat sekitar waktu dua jam. Biayanya Rp 60 ribu satu kali perjalanan," ujar Ana
Ali (23), penumpang selamat, mengaku sempat menyelamatkan penumpang lain yang tidak bisa berenang.
"Tadi ada ibu-ibu yang selamat kehilangan uangnya di tasnya sekitar Rp 25 juta," kata Ali.
Penumpang lainnya, Sikam, mengucap syukur cucunya selamat dalam insiden tersebut. Padahal, uang gaji guru yang baru diambil dari bank hilang dalam kecelakaan tersebut. Sekitar Rp 10 juta.
Menurutnya, uang tersebut untuk pembayaran gaji empat guru tempat sekolah yang dipimpinnya, yakni SD Negeri 8 Muara Padang. Setiap bulan dirinya memang selalu pergi ke Palembang untuk mengambil gaji.
Dia ke Palembang bersama cucunya, Amir Adli (3) bermaksud liburan dan mengambil gaji. Setelah gaji diambil, iapun langsung pulang menumpang speed boat Mahakam. Uang gaji tersebut diletakkan dalam sebuah kantong plastik hitam dan dalam tas. Namun naas, ketika kecelakaan terjadi, uang yang berada dalam kantong plastik itu hilang.
"Gak apalah, yang penting anak cucuku selamat semua," katanya ketika tengah dirawat di RSMP.
Kasat Penegak Hukum SatPolair Polresta AKP Beni Wijaya, mengatakan, korban meninggal kecelakaan speedboat 7 berada di RS Muhamadiya. Sedangkan serang speedboat, Eka, diminta keterangannya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.