Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pelaku Tawuran Teteskan Air Mata

Air mata tampak meleleh di pipi beberapa tersangka tawuran. Momen emosional itu terjadi kala mereka bertemu dengan orang spesial mereka

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Pelaku Tawuran Teteskan Air Mata
ilustrasi tawuran 

Laporan Wartawan Tribun Manado Edi Sukasah

TRIBUNNEWS.COM, LOLAK - Air mata tampak meleleh di pipi beberapa tersangka tawuran saat dipertemukan dengan orangtua mereka di Markas Polres Bolaang Mongondow (Bolmong), Sulawesi Utara, Selasa (14/1/2014).

Para tersangka yang sebagian besar masih remaja itu terlibat perkelahian di perbatasan Desa Abak dan Desa Bombanon pada Senin dini hari lalu.

Para ibu tampak memeluk anak-anak mereka. Suasana haru sangat terasa. Beberapa remaja tersebut tampak memohon kepada polisi agar segera dibebaskan. Pun demikian dengan orangtua mereka yang datang didampingi oleh kepala desa atau sangadi dari masing-masing desa.

Pascatawuran yang melibatkan kelompok remaja dari Abak dan Bombanon, Polres Bolmong menahan 15 warga dari dua desa tersebut. "Kami juga telah memasukkan tujuh orang dalam DPO (daftar pencarian orang)," ujar Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polres Bolmong AKP Iverson Manossoh.

Polres Bolmong juga telah melepas lima warga dua desa itu. Namun, lima orang tersebut secara berkala tetap harus melapor ke pihak kepolisian. Adapun untuk tujuh orang DPO, Iverson mengharapkan menyerahkan diri. Hal tersebut disampaikanya dalam pertemuan dengan sangadi dan pihak keluarga.

"Kami memberikan kesempatan  kedapa para tujuh orang dalam DPO itu menyerahkan diri kepada pihak kepolisian atau ke sangadi. Bila tidak tindakan tegas akan kami lakukan," kata Iverosn menegaskan.

BERITA REKOMENDASI

Sangadi Abak Sumito Tungkagi dan Sangadi Bombanon Fery Mankow, menyatakan, akan membantu pihak kepolisian untuk melakukan pencarian terhadap tujuh orang tersebut. "Saya akan berusaha semaksimal mungkin membantu polisi. Besok kami akan melakukan pertemuan, mengudang para tokoh masyarakat," ujar Fery.

Seperti diberitakan sebelumnya, perkelahian dua kelompok pemuda tersebut mulai pecah sekitar pukul 23.00 wita, Minggu (12/1/2013) malam. Polisi kemudian berhasil meredam. Namun sekitar pukul 2.00 wita, dua kelompok pemuda ini kembali terlibat saling lempar batu. Pukul 3.00 wita, polisi berhasil meredam perkelahian tersebut.

Sumber: Tribun Manado
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas