Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Debit Sungai Cimanuk Naik Dua Kali Lipat

Debit air Sungai Cimanuk meningkat 200 persen dari kondisi normal, yakni mengalirkan air 4.500 liter per detik

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Debit Sungai Cimanuk Naik Dua Kali Lipat
Sriwijaya Post/Jack Zaini
Ilustrasi 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, M Syarif Abdussalam

TRIBUNNEWS.COM, GARUT - Debit air Sungai Cimanuk meningkat 200 persen dari kondisi normal, yakni mengalirkan air 4.500 liter per detik. Pada Senin (20/1/2013), Sungai Cimanuk tercatat mengalirkan air sebanyak 13.500 liter per detik.

Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Pertambangan Kabupaten Garut, Uu Saepudin, mengatakan kenaikan suplai air yang sangat signifikan ini disebabkan peningkatan permukaan air sungai di hulu Sungai Cimanuk, yakni kawasan Gunung Papandayan.

"Padahal, kalau musim kemarau, Sungai Cimanuk hanya menyalurkan 1.500 liter air per detik. Kenaikan ini juga disebabkan meningkatnya suplai air dari sejumlah anak-anak Sungai Cimanuk," kata Uu di Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Garut, Senin (20/1/2014).

Sungai Cimanuk yang memanjang dari Kabupaten Garut ke Sumedang, Majalengka, Kuningan, dan Indramayu ini, berpotensi melimpahkan lebih banyak air ke daerah-daerah di hilir tersebut pada musim hujan. Anak-anak sungai di daerah-daerah tersebut pun berpotensi memperbanyak suplai air Sungai Cimanuk.

"Kalau dikumulatifkan dengan anak-anak sungainya akan sangat besar. Selain itu, masyarakat Garut pun sedikit yang memanfaatkan air Sungai Cimanuk. Kalau dari hulu semuanya dilepas seperti ini akan berdampak ke hilirnya," katanya.

Saat suplai air melimpah, katanya, 1.540 liter air per detik masuk ke saluran irigasi Cimanuk. Padahal pada musim kemarau, saluran irigasi utama di Kabupaten Garut ini mendapat suplai sekitar 800 liter air per detik saja dan air habis di pertengahan jalur irigasi.

Berita Rekomendasi

"Tahun kemarin saluran irigasi sudah dikeruk dan kini 870 hektare lahan pertananian terairi 100 persen. Bahkan 400 liter air yang mengalir per detik terpaksa dibuang ke kawasan perkotaan Garut," katanya. (sam)

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas