Budi Simpan Seribu Pil Koplo di Bawah Kompor
Tidak hanya narkoba, peredaran pil koplo di Surabaya juga tak ada habisnya.
Laporan Wartawan Surya M Taufik
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Tidak hanya narkoba, peredaran pil koplo di Surabaya juga tak ada habisnya.
Kali ini, petugas Polsek Rungkut berhasil mengamankan seorang pengedar yang menyimpan 1.390 butir pil koplo jenis dobel L di rumahnya, Kamis (23/1/2014).
Pengedar pil gedhek itu adalah Budi Hariyono, warga Rungkut Lor I Surabaya. Saat digeledah di rumahnya, polisi menemukan pil sebanyak itu disimpan di bawah kompor di dapur rumahnya.
Penangkapan terhadap pengedara pil ini, bermula dari laporan warga bahwa di kawasan Rungkut kerap ada transaksi pil koplo.
Bahkan, dari penyelidikan polisi, diketahui bahwa transaksi pil haram itu biasa dilakukan di sebuah pos satpam bertingkat.
Guna memastikan pergerakan pengedar yang sudah diincar ini, petugas Polsek Rungkut menyaru sebagai tukang rombeng di sekitar lokasi yang kabarnya biasa dipakai transaksi itu.
"Setelah petugas mendapat kabar itu, akhirnya dilakukan penyanggongan di atas pos satpam tersebut. Begitu ada transaksi, pelaku langsung diamankan," ungkap Kapolsek Rungkut Kompol Yakob Silvana.
Budi kemudian digelandang petugas. Ia dikeler ke tempat tinggalnya. Dalam penggeledahan di kamarnya, polisi tidak menemukan barang bukti apa pun.
Baru ketika memeriksa dapur, polisi dikagetkan keberadaan 1.000 lebih pil warna putih yang disimpan di bawah kompor.
Dari situ, polisi masih berupaya melakukan pengembangan. Hasilnya, dalam pemeriksaan, Budi mengaku kulakan pil koplo dari seseorang berinisial LD yang hingga sekarang masih dicari petugas.
"Saya beli dari dia LD, kemudian saya jual ke teman-teman kerja saya," jawab pengedar pil koplo yang sehar-hari bekerja di proyek bangunan ini.
Budi mengaku belum lama menjadi pengedar Pil Koplo. Dia merasa tertarik menjadi penjual pil tersebut setelah tahu banyak temannya doyan mengonsumsinya. Setiap kali kulakan, hanya beberapa hari saja sudah ludes terjual.