Pascabanjir Sopir Angkot Naikkan Tarif 3 Kali Lipat
Pascabanjir bandang di Manado sejumlah ruas jalan mengalami kemacetan yang cukup parah
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Manado, Kevrent Sumurung
TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Pascabanjir bandang di Manado sejumlah ruas jalan mengalami kemacetan yang cukup parah. Efek domino kemacetan tersebut satu di antaranya yakni beberapa sopir angkot menaikkan tarif angkutan umum hingga 300 persen atau dari Rp 3.000 menjadi 10.000 ribu.
Taufik Tumbelaka, pengamat sosial Sulut, mengatakan seharusnya dari Direktorat Lalulintas Polda Sulut melakukan pengalihan mobil berpelat hitam yang akan menuju pusat kota.
"Seperti dari arah Paal 2 menuju pusat kota. Ini guna mengurangi kemacetan yang sangat parah," katanya kepada Tribun Manado (Tribunnews.com Network), Jumat (24/1/2014).
Kemacetan ini, menurutnya mempunyai efek domino negatif seperti mengganggu proses tanggap darurat. Pemberian bantuan dan pembersihan sampah jadi terhambat karena kemacetan tersebut.
Tak hanya itu saja, dia pun bahkan mendapati adanya sopir angkot yang menaikkan tarif secara sepihak di luar ketentuan pemerintah.
"Para sopir ternyata mencoba mengejar waktu dan BBM yang terpakai. Contohnya di Paal 2 menuju pusat kota ditempuh 60 sampai 90 menit. Sopir angkot pun akhirnya menaikan tarif," katanya.