Aris Ditangkap saat Tidur Setelah Dua Tahun Kabur
Dua tahun Aris Adi Saputra (19) kabur, seusai mengeroyok Dana Krishandoko.
Laporan Wartawan Surya David Yohanes
TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Dua tahun Aris Adi Saputra (19) kabur, seusai mengeroyok Dana Krishandoko. Selama itu pula, Aris dikejar polisi karena telah membuat korbannya buta permanen.
Pelarian Aris akhirnya harus berakhir, ketika pada Selasa (28/1/2014) polisi menangkapnya saat tidur. "Saya menyesal setelah tahu lukanya (Dana) begitu parah," ucapnya lirih.
Ditemui di ruang tahanan Mapolsek Blimbing, lelaki yang tubuhnya bertatto ini menceritakan pada 15 Januari 2012, pukul 23.00 WIB, ia bersama lima temannya menyerang Dana di JalanTerusan Sentani , Kota Malang.
Warga Jalan Kresna, Kelurahan Polean, Kecamatan Blimbing ini mengaku, hanya ikut-ikutan temannya dan tidak tahu permasalahan sebenarnya.
"Waktu itu teman saya menendang Dana waktu naik motor hingga jatuh, lalu memukuli bersama-sama. Saya gak tahu masalahnya apa," ujarnya, Rabu (29/1014).
Lima orang temannya, menghajar Dana dengan tangan kosong. Saat itulah Aris berinisiatif mencari alat untuk memukul Dana.
Aris menemukan sebuah potongan bambu. Aris memukulkan benda tersebut ke tubuh Dana. Pada kesempatan kedua, bambu tersebut ditusukan dan mengenai mata sebelah kiri korban.
"Waktu itu saya tidak tahu kalau mengenai matanya, pokoknya saya sekali memukul dan menusuk," katanya.
Akibat pengeroyokan tersebut, Dana pingsan di lokasi. Sementara para pelaku kabur. Tiga ditangkap dan dilimpahkan ke Unit Perlindngan Perempuan dan Anak (UPPA) karena di bawah umur.
Dua pelaku, Rully Yanuar dan Londo ditangkap tidak lama setelah kejadian. Sedangkan Aris memilih kabur ke Pulau Bali dan bekerja di Pelabuhan Tanung Benoa.
"Sebenarnya saya beberapa kali ke Malang, tapi saya tidak pernah mampir ke rumah. Karena saya tahu polisi mencari saya," ujar Aris.